Mohon tunggu...
Rez Tonosaur
Rez Tonosaur Mohon Tunggu... lainnya -

hmm..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sampo dan Sabun

13 April 2012   02:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:41 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

lagi2 aku melakukan itu..

tidak ingat mana sampo dan mana sabun.. padahal bentuk botol keduanya sangatlah berbeda,, tidak seperti dulu yang memang kedua botol sama warnanya.. sekarang ngga begitu lagi..

tapi aku masih melakukan itu.. sampo dan sabun tertukar.. membuka botol sampo dan mengoleskan isinya ke badan.. hingga muncul perasaan aneh itu dan kemudian aku tersadar bahwa aku telah melakukan kesalahan..

aku merasa idiot.. terbayang adegan2 kemunculan seekor keledai di layar tv seperti dalam film2 kartun jaman dulu.. mereka memang telah mengangkat keledai sebagai simbol kedunguan.. lengkap dengan suara mengganggu yang juga tidak lupa mereka sertakan..

padahal aku sudah merasa teratur dalam proses itu,, keramas duluan dan cuci badan kemudian.. tapi yah.. itu masih selalu terjadi.. mengoleskan sabun ke rambut dan atau mencuci badan dengan sampo.. hingga kemudian aku sadar aku harus mengulang semua proses itu dari awal..

pernah juga aku melakukan kesalahan dua kali dalam satu kejadian.. atau juga kesalahan itu terjadi berulang kali dalam beberapa hari.. oh iya aku ingat aku pernah melakukan itu..

hhhhhmm..

aku tidak tau kenapa.. apa yang terjadi dengan diriku.. apakah aku terlalu dalam memikirkan sesuatu hingga alam bawah sadarku merasa tertekan..???

oh iya tadi malam aku agak kesulitan tidur.. padahal aku telah meminum semacam obat bantu tidur dan sempat  merasakan ngantuk tetapi ternyata proses menuju tidur itu tetap tidak menjadi lebih mudah meskipun aku sudah menutup mata sedemikian rupa tetapi aku tidak mengantuk juga.. mataku terasa perih dan aku meneteskan obat mata padanya berharap rasa perih itu segera hilang dan benarlah.. tanpa menunggu lama rasa perih itu hilang tetapi aku masih belum bisa tidur..

aku masih merasa idiot ketika mengingat2 kejadian itu..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun