Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Argentina-Prancis Unggulan ke Final, Kroasia dan Maroko Tetap Kuda Hitam yang Mengancam

12 Desember 2022   17:53 Diperbarui: 12 Desember 2022   18:39 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Juara Dunia sejati, seharusnya yang tidak terkalahkan sejak fase Grup. Argentina dan Prancis sudah pernah kalah. Kroasia dan Maroko yang satu Grup di babak penyisihan, belum pernah kalah.(Supartono JW.12122022)

Bila Kroasia bermain konsisten seperti saat mereka menyingkirkan Brasil. Maroko juga konsisten seperti saat melumat Portugal. Plus keduanya tidak jemawa dan terbuai euforia, maka merekalah yang akan berada di babak final Piala Dunia Qatar 2022.

Namun, bila mereka jemawa, pengaruhnya tentu akan ada dalam kualitas laga, sehingga baik Kroasia mau pun Maroko akan ada celah kelemahan yang dapat dimanfaatkan lawan. Tidak dapat mengulang raihan kemenangan.

Sejauh ini, Kroasia dan Maroko yang sama-sama menjadi tim kuda hitam, meraih sukses ke babak 4 besar, kuncinya adalah performa mereka yang ciamik karena permainan kolektivitas tim yang mumpuni, pantang menyerah dan bermain so must go on.

Baik Kroasia dan Maroko pun sukses mencatatkan sejarah di Piala Dunia Qatar kali ini. Kroasia mengulang masuk babak semi final dan meniti asa mengulang masuk babak final, minimal meraih predikat runner up Piala Dunia seperti empat tahun lalu di Rusia. Bahkan, memiliki peluang untuk menjadi Juara Dunia yang pertama kalinya.Sementara, Maroko mengukir sejarah di Piala Dunia. Tim Singa Atlas menjadi tim Afrika pertama yang menembus babak semifinal usai mendepak Portugal.

Performa yang mirip

Sama-sama sebagai tim kuda hitam, Kroasia yang alumni runner up Piala Dunia 2018, malah awalnya tetap tidak diperhitungkan di Piala Dunia kali ini oleh berbagai pihak. Tetapi tim dari negara kecil yang potensinya ternyata sangat besar ini, menembus babak semi final karena seluruh penggawa tahu apa artinya tidak menyerah.

Penjaga gawang  Kroasia, Dominik Livakovic jadi benteng kokoh di Piala Dunia kali ini. Setali tiga uang dengan kiper Maroko Yassine Bounou yang sama-sama menjadi benteng yang sulit ditembus lawan. Dominik dan Bounou pun menjadi penjaga gawang paling menonjol, paling sukses di Piala Dunia kali ini.

Timnas Kroasia dan Maroko pun sejauh ini hening dari permasalahan karena media tidak ada yang membahas hal negatif tentang mereka. Mereka juga tidak ikut-ikutan seperti kontestan lain yang datang ke Piala Dunia malah kampanye dan bawa-bawa hal yang tidak produktif untuk sepak bola hingga ujungnya mereka gagal karena ada yang menyebut kena karma.

Kroasia memang memiliki catatan sejarah di Piala Dunia lebih baik dari Maroko yang baru pertama kali menembus semi final. Tetapi menyoal kualitas tim, keduanya mirip. Sama-sama tim yang bermain kolektif. Semua pemain memiliki TIPS mumpuni terutama sangat menonjol dalam hal kecepatan.

Mereka sama-sama cepat pondasinya karena para pemain cerdas intelegensi, cerdas personaliti, cerdas teknik, dan kuat fisik. Seluruh bagian tim bermain dengan satu irama. Kecepatan transisi positif dan negatifnya sama. Penjaga gawang kuat, lini belakang hebat, pemain tengah cerdas, dan penyerang haus gol. Itulah resep Kroasia dan Maroko.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun