Dalam event resmi sepak bola, semua pemain yang terpilih dan didaftarkan masuk skuat adalah pemain utama. Persoalan siapa yang turun sebagai 11 pemain starter, lalu 7 pemain pengganti, dan siapa pemain yang duduk di tribune penonton, adalah taktik dan strategi. Bila semua pemain mengalami kesempatan menjadi starter, menjadi 7 pemain pengganti dan duduk di tribune penonton secara rotasi, maka itu adalah buah pedagogi pelatih yang cerdas karena percaya kepada semua pemain yang telah dipilihnya sendiri. Tidak ada pemain yang mentalnya terbunuh karena abadi menjadi 7 pemain pengganti atau abadi menghias tribune penonton hingga event selesai.
(Supartono JW.09122022)
Persoalan CR7 sampai ngambek karena turun bermain dari bangku cadangan, adalah persoalan pelatih yang tidak cerdas pedagogi, sehingga tidak mampu mengkomunikasikan antara taktik dan fakta yang sebenarnya kepada pemain, sehingga berujung polemik di publik sepak bola dunia.
(Supartono JW.09122022)
Malam ini, Piala Dunia Qatar 2022, memasuki babak 8 Besar atau babak Perempat Final, mulai Jumat (9/12/2022) malam WIB. Timnas Kroasia akan berhadapan dengan Timnas Brasil di Stadion Education City, mulai pukul 22.00 WIB. Selanjutnya, Timnas Belanda akan berjumpa Timnas Argentina di Stadion Lusail Iconic, Sabtu 10 Desember 2022 pukul 02.00 WIB.
Berikutnya, pada pukul 22.00 WIB. Maroko vs Portugal di Stadion Al Thumama dan pada Minggu, 11 Desember 2022, pukul 02.00 WIB. Inggris akan meladeni Prancis di Stadion Al Bayt.
Sebelum laga perempat final, publik sepak bola dunia sudah dihebohkan oleh pemberitaan tentang kapten Timnas Portugal, yang beritanya menyedot perhatian dunia, hampir mirip dengan pemberitaan tentang LGBT yang menjadi polemik hebat di awal Piala Dunia Qatar ini.
Kasus Ronaldo, soal pelatih
Jelang laga perempat final, publik sepak bola dunia terus disuguhi berita tentang polemik CR7, yang bisa jadi memang sengaja dijadikan bahan oleh pihak yang terus ingin mengambil keuntungan.
Dalam kasus Ronaldo, mengapa sampai menjadi polemik. Ronaldo pun sampai tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya di depan publik dan media, saya melihatnya ini adalah bagian dari kurang cerdasnya pelatih Portugal dalam hal pedagogi.
Sebelum ini, pelatih Juventus mau pun Manchaster United pun setali tiga uang, karena tak mampu meredam Ronaldo, alias para pelatih ini, pun kurang cerdas pedagogi.Â