Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Selain Membebani Orangtua, Apa Urgensi Pakaian Adat Menjadi Seragam Sekolah?

26 Oktober 2022   07:19 Diperbarui: 26 Oktober 2022   07:31 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harga sewa pakaian adat, tingkat kemahalannya juga sesuai dengan tingkat model pakain adat dari daerah mana yang memiliki tingkat kerumitan berbeda.  Sehingga harga sewanya pun berbeda. Apakah hal ini, juga menjadi dasar pemikiran untuk menetapkan pakaian adat menjadi seragam sekolah?

Pahami sejarah seragam sekolah

Dari berbagai literasi, di beberapa negara di dunia tujuan menggunakan seragam sekolah adalah untuk menciptakan identitas sekolah. Berkembang pada abad ke 19. 

Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan di Long Beach California, seragam sekolah ternyata mampu mengurangi kejahatan sebanyak 35 persen, penurunan tindak perampokan 50 persen, dan penurunan 74% dalam pelanggaran seksual.

Memakai seragam sekolah, juga merupakan bukti bahwa siswanya mentaati peraturan sekolah dan bertangung jawab menjaga nama baik sekolah. Sebab, memiliki fungsi sebagai bukti identitas seseorang bahwa ia sedang menempuh jenjang pendidikan. 

Lalu, bagaimana sejarahnya? Seragam sekolah pertama kali dipakai di Inggris pada tahun 1222. Pada masa itu, seragam sekolah berbentuk jubah dan disebut cappa clausa. Dilansir dari laman Independent Education Today, peristiwa tersebut terdapat dalam jurnal yang ditulis Uskup Agung Canterbury.

Isinya, seragam sekolah disebut dengan cappa clausa. Selanjutnya asal-usul seragam sekolah modern diawali dari Inggris pada abad ke 16 ketika anak-anak miskin yang bersekolah di Christ's Hospital boarding school mengenakan jubah biru yang dilengkapi stoking kuning.

Dan, menurut sejarah, seragam sekolah dari Christ's Hospital boarding school merupakan sergam sekolah tertua yang masih digunakan. Hal ini juga ada bukti, survei pada tahun 2011, 95 persen siswanya memilih untuk mempertahankan seragam tradisional tersebut.

Dalam perkembangannya, di abad-abad berikutnya, seragam sekolah dikaitkan dengan kasta kelas. Hal ini terjadi di salah satu sekolah paling bergengsi di Inggris, Eton. Siswa diharuskan mengenakan topi hitam dan ekor di dalam dan di luar kampus sampai tahun 1972. Setelah itu aturan berpakaian mulai dilonggarkan.

Kemudian, Amerika Serikat mengikuti jejak Inggris, ikut mengenakan seragam sekolah untuk sekolah swasta. Penggunaan seragam biasanya, khusus untuk sekolah swasta katolik. Sekolah publik biasanya menggunakan baju bebas dan tak terikat seragam. Dan, artimya sekolah publik memiliki seragam sekolah bebas. Negara lainnya yang mengikuti jejak adalah Indonesia, Australia, Jepang, Tiongkok, dll.

Nah, dari kisah sejarah dan tujuan adanya seragam sekolah tersebut, bagaimana dengan keberadaan seragam sekolah di Indonesia? Ada seragam yang merupakan ciri khas per-jenjang, dibedakan oleh warna. Ada seragam pramuka, ada seragam batik. Kini, di tambah seragam pakaian adat. Pun, masing-masing seragam miliki tujuan sendiri-sendiri, padahal sama-sama seragam, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun