Harapan saya agar Bima Sakti mengikuti jejak Indra Sjafri dan Fakhri Husaini, menorehkan prestasi, meraih trofi bersama Timnas Indonesia untuk sepak bola nasional, untuk Merah Putih yang dipercayakannya, terkabul. Alhamdulillah. Aamiin.
Kendati berbeda dengan Timnas Indonesia saat diampu oleh Indra Sjafri dan Fakhri Husaini yang tetap mampu menorehkan prestasi meraih trofi, karena saat itu, Â Indra dan Fakhri harus mendapatkan pemain berkompeten di Indonesia sampai harus blusukan. Akibat wadah, turnamen, dan kompetisi sepak bola akar rumput di Indonesia masih belum se-menjamur seperti saat ini.
Kini, mengilapnya TIPS Pasukan Garuda U-16 dalam Piala AFF U-16 2022 Â adalah fakta dan bukti dari melimpahnya wadah sepak bola akar rumput yang tetap belum baku, adanya turnamen yang diselenggarakan oleh PSSI dan Pihak Swasta, serta berkualitasnya beberapa kompetisi sepak bola akar rumput yang digelar oleh Pihak Swasta.Â
Bima Sakti pun tinggal memilih pemain yang sudah tersedia. Namun, tantangan Bima tetap berat. Kompetensi Bima diuji oleh melimpahnya talenta pesepak bola U-16 di Indonesia. Sehingga, Bima benar-benar tidak boleh salah pilih pemain. Bila sampai salah pilih, tentu akibatnya akan muncul berbagai prasangka. Bisa Bima dianggap tidak kompeten. Bisa pula dianggap menampung pemain titipan, dll.
Walau tidak harus sampai blusukan dan tantangannya juga tetap berat. Bima dan staf pelatih ternyata mampu membuktikan tidak salah pilih pemain. Balasannya, para pemain juga menunjukkan mereka pantas berjersey Timnas. Tak terdengar ada pemain TITIPAN.
Bima, staf pelatih, dan para pemain pun membuktikan diri mampu tampil dengan TIPS standar Timnas. Tampil di Piala AFF U-16 2022 tanpa terkalahkan sejak fase Grup hingga meraih trofi AFF U-16 2022. Menakjubkannya lagi, pasukan Garuda Belia ini, mampu merorehkan prestasi besar, menyingkirkan Vietnam U-16 dua kali. Di fase Grup dan diulang di partai final.Â
Ini bukan saja membuat publik sepak bola nasional yang selama ini dahaga gelar, terobati. Tetapi Garuda Belia justru turut mrnyembuhkan luka hati publik sepak bola nasional yang tersakiti dan disakiti oleh Timnas dan media massa Vietnam selama ini dan sejak peristiwa Timnas U-19. Dua kali membungkam Vietnam U-16 lebih dari cukup menyembuhkan luka hati itu.
Persembahan trofi AFF U-16 2022 sekaligus menjadi kado terindah untuk HUT RI ke-77 dan menjelang PSSI berusia 93 tahun. Satu abad kurang 7 tahun.
Atas semua hal tersebut, mengulang kisah, Indra Sjafri dan Fakhri Husaini adalah dua di antara pelatih asli Indonesia yang saya catat berhasil dan berprestasi menakodai Timnas Indonesia. Kini, sBima Sakti terbukti  mengikuti jejak keduanya.
Keberhasilan Bima Sakti pun mendapat respon luar biasa dari keduanya. Dalam obrolan pagi via wa, Indra Sjafri dan Fakhri Husaini mengirimkan pesan kepada saya. Pesan itu adalah amanah. Oleh sebab itu, berikut petikan pesannya, sesuai urutan waktu.
Sabtu (13/8) pukul 06.38, Fakhri Husaini menulis: