Indonesia U-19 pun gugur di tangan mereka yang sangat cerdas menyiapkan tim dan strateginya di Piala AFF U-19 2022 dengan regulasi head to head untuk penentuan tiga tim yang lolos ke babak semi final, sebab memiliki nilai sama.
Indonesia U-19 pun tersingkir oleh ketidakmampuan STy dan pasukannya saat menghadapi Vietnam dan Thailand, karena gagal mencipta gol apalagi menang.
Untuk apa TC ke Eropa, kompetisi benahi!
Atas kegagalan ini, publik pun banyak yang heran. Mengapa Timnas U-19 harus TC lagi ke Eropa? Pelatih Persija Jakarta asal Jerman saja sampai menyoroti cara kepelatihan STy yang membikin Program Timnas Indonesia TC berlama-lama. Sebab, matangnya pemain itu bukan dalam TC, tapi dalam kompetisi yang cerdas dan kondusif.
Harus dicatat oleh PSSI, Timnas U-19 ini sudah melakoni TC ke Korea Selatan, Turkiye, ikut Toulon Cup Prancis, dan TC lagi di Jakarta, tetapi tetap tersingkir di Piala AFF U-19 2022, terutama karena tidak mampu menang atas Vietnam dan Thailand.
Buat apalagi ada TC di Eropa sampai 50 hari. Piala Asia U-19 digelar di Asia. Pun Piala Dunia U-20, Indonesia tuan rumah. Tidak perlu buang uang, matangkan para pemain di kompetisi. Lihat apakah Elite Pro Academi (EPA) Liga 1 itu sudah kategori kompetisi? Masih kategori turnamen. Jadi tidak mengasah pemain juga.
U-16 bagaimana? Apa sama modelnya?
Lihat pula, Timnas U-16 yang akan segera turun di Piala AFF U-16 2022. Apakah pelatih dan para pemainnya, serta PSSI paham regulasinya? Ada aturan head to head tidak? Jangan sampai nanti merasa dikerjai oleh Vietnam yang satu Grup lagi dengan Indonesia. Bila mau lolos, maka kalahkan semua lawan. Apakah para pemainnya juga sudah dipilih di antara yang terbaik di Indonesia?Â
Pelatih Timnas U-16 itu orang lokal. Jadi, seharusnya tidak ada alasan, tidak dapat menemukan para talenta U-16 terbaik di Indonesia. Jangan sampai U-16 juga berisi para pemain rekomendasi yang juga terselip titipan kepentingan seperti U-19. Ujungnya STy teriak ke publik sepak bola nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H