Cara menghargai hasil proses dan perjuangan adalah jangan pernah mengulang dari nol, hindari atau singkirkan yang menghalang, berpondasi cerdas intelegensi dan personality.
(Supartono JW.18052022)
Dalam perkembangan sepak bola yang semakin modern, catatan sejarah head to head dan catatan matematis pertemuan antara kedua tim, kini sering diabaikan. Pasalnya, catatan-catatan tersebut seringkali sudah tak signifikan dengan hasil akhir laga, karena siapa pemenangnya, lebih sering ditentukan oleh kesiapan dan perkembangan tim di situasi akhir sebelum laga berlangsung. Terutama kesiapan TIPS pemain dan Startegi pelatih.
Tak terkecuali, laga semi final sepak bola SEA Games Vietnam 2021 antara Timnas Indonesia U-23 versus Timnas Thailand U-23 yang akan tersaji di Stadion Thien Truong, Nam Dinh, Vietnam, Kamis (19/5/2022) pukul 16.00 WIB. Dari perkembangan kedua tim, saya meyakini, Garuda Muda akan unggul dari Thailand bila Shin Tae-yong (STy) meracik tim dan menerapkan strategi yang cerdas dan tepat, meski dipastikan Asnawi tak akan bisa turun karena akumulasi kartu kuning.
Trend positif dan barisan penyerang Garuda
Sesuai catatan, Garuda rutin dikalahkan Thailand. Tetapi.dalam SEA Games kali ini, pasukan Garuda diisi pemain yang menjanjikan. Apalagi dalam pertemuan terakhir kedua tim di SEA Games 2019, Indonesia sukses mengalahkan Thailand dengan skor 2-0.
Meski dalam fase Grup, Thailand mencatatkan diri sebagai tim terproduktif karena mampu melesakkkan 12 gol, unggul 1 gol dari Indonesia yang hanya mengemas 11 gol, tetapi saya sebut, barisan penyerang pasukan STy tetap lebih garang dibanding pasukan Gajah Perang.
Sesuai perkembangan khusus selama fase Grup, meski sama-sama kalah dilaga pembuka, kualitas skuad Indonesia di SEA Games 2021 lebih mumpuni, karena keberadaan sederet pemain yang mentas di manca negara seperti Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Asnawi Mangkualam, dan Saddil, yang juga didukung oleh barisan gelandang dan bertahan yang terus menunjukkan perkembangan signifikan.
Asalkan penyakit tak cerdas, sikap egois, sikap kampungan tak muncul lagi, maka publik sepak bola nasional akan diberikan garansi kemenangan oleh STy, sehingga target meraih emas semakin dekat terwujud.
Tak hadirnya Asnawi, tentu akan mengurangi kekuatan tim Garuda dalam bertahan dan menyerang terutama dari sektor kanan, namun STy masih punya pemain pelapis yang dapat diandalkan. Atau STy akan menempatkan pos yang ditinggal oleh Asnawi kepada pemain yang lebih berpengalaman, bukan kepada Rio Fahmi yang sering menjadi titik lemah  Timnas U-23 dan akan dimanfaatkan oleh Thailand untuk menggedor Indonesia.
Namun, saya yakin, STy tak akan melakukan perubahan instan, apalagi menghadapi laga krusial, partai semi final. STy tak harus mengubah pola 4-3-3 menjadi pola lain, gara-gara tak ada Asnawi. Juga tak harus coba-coba pemain untuk mengisi pos Asnawi. Percaya saja kepada para pemain yang selama fase Grup sudah dipercaya turun. Sebaliknya, pemain yang dipercaya turun juga wajib menjaga kepercayaan STy dengan tampil cerdas TIPS.