Laga kedua, STy wajib cerdas
Apa yang dipertontonkan oleh penggawa Garuda, khususnya di babak pertama, tidak perlu saya ulas. Publik sepak bola nasional juga menjadi saksi betapa memprihatinannya tim yang dibentuk STy kali ini.
Menguasai permainan, tetapi justru lawan yang menjebol gawang terlebih dahulu hingga permainan satu babak. Di awal babak kedua, permainan masih nampak sama, buntu.
Beruntung di dalam tim masih ada Ricky Kambuaya yang pada akhirnya di menit ke 65 mampu menceploskan bola ke gawang Timor Leste. Siapa dan di mana posisi bermain Kambuaya? Tapi menjadi penyelamat tim. Ke mana pemain yang ditugaskan menjebol gawang? Mandul?
Bukti mandulnya pemain yang salah dipilih oleh STy pun berlanjut. Sebab, gol kedua Garuda justru dilesakkan oleh Pratama Arhan pada menit ke 73. Sementara, Â dua gol terakhir merupakan gol bunuh diri dari pemain Timor Leste. Gol bunuh diri pertama, Giorgino Jose Alexandro Mendonca da Silva pada menit ke 77. Kemudian gol bunuh diri kedua terjadi pada menit 80 oleh pemain bertahan nomor punggung 18, Filomeno.
Menilik hasil laga pertama, kali ini saya menyarankan agar STy lebih cerdas dalam menurunkan komposisi pemain. Memang, STy mustahil memanggil pemain baru. Tetapi STy dapat memaksimalkan pemain yang ada. Maaf, pemain berposisi sayap atau gelandang, ada yang bisa dialihkan jadi striker misalnya, karena para striker yang dibawa sulit berkembang dan berkontribusi. Begitu pun di barisan belakang. STy tidak harus terpaku dengan pemain yang tetap bermain tak sesuai ekspetasi.
Laga kedua, Timor Leste pun tentu akan berbenah, dan tak akan mengulang kesalahan dengan menjadi lumbung gol.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI