Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Drama Laga Sepak Bola Kotaan dan Kampungan, Lahir 4 Gol Simpel

29 Desember 2021   22:09 Diperbarui: 29 Desember 2021   23:14 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kematangan kecerdasan pemain Thailand yang pastinya sudah terbudaya dalam permainan sepak bola dalam ajang kompetisi di negeri mereka, benar-benar menjadi garansi. Hingga menghadapi ajang Piala AFF 2020, timnas Thailand tidak dipersipkan khusus. Tidak ada TC, pun tak perlu uji coba ke manca negara.

Sehingga, apa yang dipertunjukkan oleh para pemain Thailand dalam menghancurkan Indonesia di leg pertama babak final, maupun apa yang diperagakan saat mereka menyingkirkan Vietnam di semi final, benar-benar sekadar deskripsi sesuai dengan apa yang terjadi dalam pertandingan kompetisi internal di negeri itu.

Sepak bola yang tak neko-neko. Sepak bola cerdas yang benar-benar menunjukkan bukti kualitas teknik, intelegensi, personaliti, dan speed (TIPS) individu para pemain maupun tim. Simpel, taktis, kreatif, imajinatif, dan inovatif. Itulah cerminanan sepak bola KOTAAN. Bukan sepak bola kampungan, seperti masih dipertunjukkan oleh para pemain Indonesia.

Benar-benar, laga leg pertama menggambarkan betapa para pemain Indonesia cukup tertinggal dalam pondasi kecerdasan. Faktanya  kurang lebih ada 4 peluang emas yang dapat menjadi gol, tapi semua disia-siakan karena kendala kebodohan.

Jelas, timnas Indonesia mampu meladeni Thailand. Serangan baliknya pun terus membahayakan gawang Thailand. Tapi siapa yang justru membikin gol dengan mudah?

Memang masih ada leg kedua. Masih ada harapan untuk membalikkan keadaan, meski secara matematis bisa disebut mustahil. Pasalnya, hanya dalam tempo tiga hari, tak mungkin kecerdasan pemain Indonesia dapat minimal mensejajari pemain Thailand.

Tim kotaan/modern dan kampungan

Inilah drama laga yang kali ini saya sebut sebagai tim KOTAAN (MODERN) yang tak bergaya hedon apalagi OKB, melawan tim yang masih kental budaya KAMPUNGANNYA.

Maaf, analogi kotaan/modern dan kampungan di sini tetap merujuk kepada standar dan kualitas TIPS pemain mau pun tim.

Jadi, timnas Thailand adalah gambaran dari sepak bola modern karena modal dasar pemainnya adalah cerdas otak, emosi, maka kecerdasan teknik dan speednya pun, mengikuti perintah otak yang cerdas.

Lalu bagaimana dengan maksud kampungan itu? Tetap sama merujuk terutama khusus kepada TIPS individu pemain terutama dari sisi intelegensi/otak, yaitu, tak mampu mengendalikan diri, emosi, egois, individualis, kasar, bikin pelanggaran tak perlu, sangat mudah dikecoh, mengulang kesalahan, buntu memecahkan masalah, mudah hilang bola, salah passing-control, salah antisipasi, salah pengertian, tak terorganisir, tak simpel, neko-neko, kegayaan, meliuk-liuk, sok menguasai bola, dan sejenisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun