Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kado Indah untuk Ibu, Ibu Pertiwi, Timnas Garuda Libas Singapura!

22 Desember 2021   07:56 Diperbarui: 22 Desember 2021   08:04 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW

Sebabnya, dengan kesadaran siapa lawan itu? Tentunya dendam sebagai musuh bebuyutan telah menancap di dada setiap pemain, apalagi mengingat dua laga terakhir Indonesia di tekuk Malaysia, maka kesadaran untuk membalikkan keadaan itu masuk dalam pemikiran anak-anak. Dengan pemikiran yang cerdas (cerdas otak, intelegensi), efeknya anak-anak jadi sangat kuat dalam kecerdasan personaliti, yaitu kecerdasan emosi alias mental jadi sangat kuat bak baja.

Itulah yang dipuji oleh STy bahwa mental anak-anak sangat kuat. Kuatnya mental anak-anak hasil suntikan STy, pun berimbas pada cerdasnya anak Garuda dalam mengelola teknik (skill) dan speed (kecepatan/fisik).

Meladeni Malaysia, anak-anak benar-benar berubah 180 derajat dalam kualitas TIPS. Bermain dengan kekuatan otak yang cerdas, mampu menerjemahkan dan mengaplikasikan strategi pelatih dengan benar. Pun bukan hanya menjalankan strategi pelatih. Anak-anak juga mampu mengembangkan kreativitas dan inovasi permainan yang basicnya dari strategi pelatih. 

Saat Indonesia kecolongan gol lebih dulu, akibat kesalahan elementer pemain, setelah itu Indonesia justru mampu bangkit tanpa dapat disetop oleh pasukan Malaysia. Tak lagi terlihat passing-control yang salah dan tak berkualitas dari anak Garuda. Tak lagi nampak pemain yang hobi meliuk-liuk unjuk gigi egois dan individualis. Semua bermain menyatu dan sangat cerdas.

Bila saat meladeni Kamboja dan Laos, saya berikan nilai rapor TIPS anak-anak Garuda masih di bawah nilai 60. Saat mengimbangi Vietnam nilai rapor TIPSnya sudah 75. Begitu membantai Malaysia, nilai rapor TIPSnya naik signifikan menjadi 90.

Tapi publik sepak bola nasional tetap harus ingat, bahwa lawan sebenarnya Indonesia di Piala AFF kali ini adalah Vietnam dan Thailand. Menghadapi Vietnam, STy baru menurunkan jurus strategi C, yaitu bertahan sangat dalam. Bila Garuda mampu melalui fase semi final, barulah laga sebenarnya akan tersaji Apakah versus Vietnam lagi? Atau berjumpa Thailand.

Ayo Garuda, tetap cerdas TIPS, cerdas dan disiplin menjalankan strategi STy. Kembangkan strategi dengan kreativitas dan inovasi yang juga cerdas. Tetap membumi, tak jemawa. Kuasai ball possesion, kualitas passing-control, tak individualis dan egois, pun tak perlu meliuk-liuk sok unjuk gigi.

Menyingkirkan Singapura, minimal cukup dengan modal strategi D. Strategi yang menghancurkan Malaysia. Ingat, publik sepak bola nasional sangat bermimpi, kalian mampu membawa pulang Tropi AFF untuk kali perdana. Bukan kembali menjalani kutukan menjadi spesialis runner-up!

Selamat Hari Ibu, Curah kasihmu, ikhlas tak terbatas. Pancar sayangmu, di setiap waktu, dalam doa restu. (Supartono JW.21122016). 

Selamat berjuang anak-anak Garuda, Ibu Pertiwi menanti kado manis kalian. Menang permainan dan menang gol atas Singapura, dengan dasar kecerdasan TIPS. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun