Kendati dalam dua laga terakhir, di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Garuda sebelum di asuh STy ditekuk Harimau, di ranking FIFA tertinggal, catatan head to headnya, Indonesia masih unggul.
Catatannya, timnas Indonesia dan Malaysia tercatat sudah pernah bertemu 96 kali, Garuda mencatatkan 39 kemenangan, 21 kali imbang, dan menelan 36 kekalahan. Indonesia unggul 3 kemenangan atas Malaysia.
Sementara dalam sejarah Piala AFF atau sebelumnya bernama Piala Tiger, timnas Indonesia dan Malaysia sudah 8 kali bertemu dengan masing-masing tim mengukir 4 kemenangan atau imbang.
Strategi jitu STy, menentukan
Dengan catatan tersebut, STy yang sudah menyebut bahwa tim ofensif Vietnam akan kembali bersua tim defensif Indonesia di partai final, seperti dilansir beberapa media, jangan sampai menjadi bumerang. STy tetap wajib hati-hati dan waspada saat melakoni laga nanti.
STy juga wajib tetap membumi dan menyadari bahwa penggawa timnas hampir semuanya masih memiliki ketetbatasan dalam TIPS pemain. Strategi STy dalam meladeni Vietnam dengan keterbatasan TIPS pemain Indonesia sudah jitu.
Membiarkan babak pertama tak memiliki catatan penguasaan bola. Beruntung di Garuda masih ada sosok Evan Dimas, yang pada akhirnya Indonesia mampu maraih penguasaan bola (possesion) 30 persen di babak kedua. Bila Evan tak dimasukkan, tentu Vietnam bisa mengusai possesion ball hingga lebih dari 95 persen.
Kini, nasib Indonesia untuk tetap mempertahankan tiket semi final ada di tangan STy. Tinggal strategi jitu mana yang mau diaplikasikan dengan modal TIPS pemain terbatas. Tetapi hasil tetap berkualitas. Aamiin.
Khusus untuk pemain Garuda, belajarlah dari pemain timnas Vietnam yang sangat kualitas dalam Teknik, Intelegensi, Personaliti, dan Speed (TIPS). Belajarlah  bagaimana saat menguasai bola. Mereka sangat kuat dan cantik melakukan possesion ball. Saat kehilangan bola, merebut dan kembali menguasai bola, tidak asal tendang, tak asal passing, lalu memainkan possesion ball dengan passing-control yang benar, cerdas, dan kuat. Bukan asal tendang dan buang, pun passing-control tak benar dan tak jelas arah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H