Berhasil menahan Vietnam, Indonesia tetap belum lolos meraih tiket ke semi final. Tiket baru bisa diraih bila minimal mampu menahan imbang Malaysia di laga terakhir.
Kesadaran STy atas kualitas TIPS pemain  Indonesia yang masih jauh dari standar, dan berkaca pada 2 pertemuan terakhir Garuda juga ditekuk Malaysia, maka bermain imbang versus Malaysia juga sudah menjadi hal yang realistis.
Secara matematis, bila Malaysia dibantai Vietnam 3-0, tetapi Indonesia mampu menahan imbang Vietnam, maka sekadar menahan imbang Malaysia saja, tentu bukan hal yang sulit, asal semua pemain Garuda tak jemawa dan tetap disiplin. Dan STy tak harus memilih lawan di semi final, tetapi fokus untuk Indonesia mersih tiket dulu, yang minimal tinggal bermain imbang. Sebab, siapa pun yang dihadapi di semi final, Thailand atau Singapura, kualitasnya di bawah Vietnam.
Terakhir, atas fakta bahwa kualitas individu pemain Indonesia kalah segalanya oleh kualitas individu pemain Vietnam dalam hal TIPS, PSSI wajib membuka mata, seluruh publik sepak bola nasional juga wajib menyadari, di mana kesalahan sepak bola Indonesia selama ini?
Beruntung Garuda diasuh STy. Karena TIPS STy yang sangat mumpuni, maka keberhasilan Garuda menahan Vietnam adalah buah kecerdasan Intelegensi dan Personaliti STy, pemain disiplin menjalankan strategi dan instruksinya.
Indonesia butuh pemain sekelas Evan Dimas yang banyak!
Publik sepak bola nasional juga menjadi saksi, bagaimana kondisi permainan Indonesia di babak pertama tanpa Evan Dimas. Lalu, bagaimana kondisi permainan Garuda, saat Evan masuk.
Andai STy memiliki 2/3/4/5/6 dst pemain sekelas Evan Dimas, maka menghadapi laga cerdas melawan Vietnam, Garuda tak harus fokus bertahan.
Atau bila Evan Dimas, bermain bersama timnas Vietnam, pasti Vietnam tambah kuat.
Yang pasti, ke depan Indonesia butuh pemain sekelas Evan Dimas yang banyak kalau mau menyamai level Vietnam. Cara mencarinya bisa mengulang model blusukan ala Indra Sjafri, lho.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H