Lalu, bagaimana agar saya menjadi golongan orang yang berkualitas diri? Untuk menjawabnya, bisa juga saya bertanya pada diri sendiri. Semisal, apakah saya termasuk orang yang suka berhenti belajar?
Sebab, untuk menjadi diri yang berkualitas, di atara syaratnya adalah tidak pernah berhenti untuk terus belajar-membaca terhadap suatu hal yang baru dan asing. Belajar tidak mengingat umur. Umur sudah tua sekali pun apabila untuk belajar tidak pernah ada kata terlambat.
Berikutnya, apakah saya sudah menjadi pendengar yang baik? Untuk menjad orang berkualitas, syaratnya juga selalu bersedia membuka telinga untuk mendengarkan berbagai hal. Bukan selalu ingin didengar.
Selain itu, apakah saya termasuk orang yang suka bikin repot dan menyusahkan diri dan orang lain? Menjadi diri yang berkualitas itu, tidak bikin repot, tidak menyusahkan orang lain, tidak bikin kecewa dan tidak bikin marah diri sendiri serta orang lain.
Diri yang berkualitas itu dapat juga mampu membahagiakan diri sendiri dan orang lain, bukan untuk mencari sensasi, mencari muka, menjilat, mencari pengakuan demi mendapat pujian dari orang lain.Â
Diri yang berkualitas juga memiliki keberanian dan kepercayaan diri untuk menghindar dan menolak berdekatan dengan toxic people, yaitu orang-orang yang membawa pengaruh negatif ke hidup kita. Lebih baik punya sedikit teman tapi berkualitas. Karena, orang-orang di sekitar kita memiliki peran besar dalam sentuhan dan pengaruh perjalanan hidup. Maka, wajib sangat selektif memilih teman.
Harus dicamkan bahwa semakin tinggi kualitas hidup seseorang akan semakin ketat standar diri yang harus dijaga. Kualitas diri memiliki peran penting dalam mencapai kesuksesan. Semakin tinggi kualitas diri, semakin besar pula peluang kesuksesan yang akan didapatkan.
Menjaga kualitas diri
Menjaga kualitas diri tidak mudah. Banyak orang yang berpendidikan tingga, kualitas dirinya malah rendah yang dapat diukur dari hati dan lisan. Bila hati dan lisan tidak baik, maka kualitas dirinya sudah pasti buruk dan rendah.
Biasanya orang yang kualitas dirinya buruk dan rendah, malah merasa dirinya lebih hebat dari orang lain tanpa pernah sadar dan mau tahu bahwa orang lain justru menilainya sebaliknya.
Coba mari kita tanya diri sendiri, bila dari pertanyaan-pertanyaan berikut jawabnya adalah ya, maka bersyukurlah. Saya termasuk orang yang memiliki kualitas diri. Bila jawabnya tidak, maka belajarlah kembali agar diri saya menjadi manusia yang berkualitas.