Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Piala AFF 2020 Dicegah FIFA, Diremehkan Vietnam, Tak Dipandang oleh Malaysia, dan Digembosi di Negeri Sendiri

12 November 2021   11:43 Diperbarui: 12 November 2021   12:24 2216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak Piala AFF pertama kali bergulir pada 1996, Garuda memang belum pernah sekalipun menyabet trofi di ajang ini. Prestasi paling hebat adalah menjadi runner-up sebanyak lima kali, yaitu pada 2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016. Padahal ada 4 negara yang pernah sukses memboyong pulang trofi Piala AFF. Mereka adalah Thailand (5 kali), Singapura (4 kali), Vietnam (2 kali), dan Malaysia (1 kali).

Lebih miris, TheThao247 juga mencium bahwa target yang diusung timnas Indonesia di Piala AFF edisi ke-13 ini tidak ada. Hal ini dikutip dari pernyataan Sekjen PSSI, Yunus Nusi yang menyebut tidak memberikan target khusus bagi STy untuk menjuarai Piala AFF 2020. Meski begitu, STy tetap bertekad akan membuat yang terbaik dan maksimal di Piala AFF.

Ironisnya lagi, TheThao247 menyebut pernyataan Yunus Nusi berseberangan dengan keinginan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan yang menargetkan timnas Indonesia juara.

TheThao247 pun langsung menyindir bahwa target Indonesia menjuarai Piala AFF 2020 terlalu tinggi karena akan bertemu lawan-lawan yang berat di Grup B, seperti Vietnam, Malaysia, Kamboja, dan Laos. Terlebih dalam beberapa tahun terakhir Garuda dianggap tidak mempunyai prestasi menonjol di sepak bola.

Bahkan TheThao247 pun kembali menyindir dan menulis, tidak ada tim di Asia Tenggara saat ini yang bercita-cita menjadi juara Piala AFF seperti Indonesia. Indonesia adalah tim runner-up terbanyak dengan 5 kali mencapai final tetapi semuanya harus kalah. Sepak bola Indonesia dalam beberapa tahun terakhir juga tidak punya prestasi yang menonjol, selain sekadar meraih medali perak pada cabang olahraga sepak bola putra pada Sea Games ke-30 di Filipina 2019.

Setali tiga uang dengan TheThao247, pelatih Malaysia menyebut bahwa Vietnam menjadi lawan yang perlu dikhawatirkan di kawasan Asia Tenggara, Indonesia justru tidak disebut sama sekali. Padahal, ketiga negara berada di grup yang sama. Terlebih lagi, Skuat Garuda sering menjadi batu sandungan Harimau Malaya di berbagai turnamen regional.

"Meskipun kami tidak pernah menang dalam beberapa pertandingan melawan Vietnam secara keseluruhan kami tidak jauh berbeda. Saya pikir di kawasan Asia Tenggara, Vietnam dikhawatirkan oleh tim kami," ujar Cheng Hoe dilansir dari NST, Selasa (9/11/2021).

Dari pernyataan Cheng Hoe, tersirat bahwa dia tak mamandang timnas Indonesia sama sekali. Luar biasa. Tetapi benarkah begitu? Atau pernyataannya memang disengaja karena dalam hatinya sudah was-was dengan timnas Indonesia karena ada STy. Dan Cheng hanya sekadar menghibur  dan menenangkan diri.

Digembosi PT LIB dan Liga 1

Sudah diremehkan dan dipandang sebelah mata oleh Vietnam dan Malaysia, nasib timnas Indonesia pun digembosi oleh PT LIB dan para manajer Liga 1. Apakah STy harus menerima pengalaman yang sama, merasakan pembatasan pemanggilan pemain timnas Indonesia seperti yang dialami Alfred Riedl.

Pasalnya, atas kepentingan-kepentingan yang bukan untuk atas nama negara, PT Liga Indonesa Baru (LIB) rupanya lebih mendengarkan keluhan Klub Liga 1 daripada kepentingan timnas. Bahkan PT LIB sampai mengambil langkah tegas dalam manager meeting Klub Liga 1, Jumat (5/11/2021) demi membatasi STy memanggil pemain untuk timnas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun