Peringatan, Indonesia tak mudah
Sebelum pertarungan antara David dan Goliath terjadi, ada perbedaan mencolok dalam persiapan tim. Timnas Australia nampak santai dan bahkan menurunkan skuat baru yang digadang sebagai skuat masa depan.Â
Mereka juga tak nampak melakukan laga uji coba, TC pun di negara yang suhunya berbeda dengan Tajikiatan. Serta sangat percaya diri karena mereka sudah merasa Goliath.
Sementara, kesadaran sebagai tim yang diibaratkan David, Â STy pun lebih cepat melakukan persiapan. Datang lebih awal ke Tajikistan. Melakukan dua kali uji coba. Hal ini dilakukan sebagai upaya bahwa meski lawannya berat dan berbeda kelas, hal yang mustahil bisa saja menjadi mungkin. Yaitu, dengan perjuangan, David saja mampu mengalahkan Goliath.
Kendati dalam dua laga uji coba penggawa Garuda mampu menggulung lawan-lawannya, mereka bukan Australia. Tetapi setidaknya, ada gambaran sekaligus peringatan bagi Australia bahwa Bagas dan kawan-kawan, bukan lawan yang mudah bagi Australia.
Tuah STy
Meskipun Indonesia saya ibaratkan David, namun karena keberadaan STy, maka STy diharapkan akan menjadi tuah, mendatangkan keuntungan bagi Indonesia dan akan menjadi pertaruhan rekor STy yang selalu menang melawan Australia baik saat aktif menjadi pemain maupun ketika menjadi pelatih.
Sebelumnya, STy tercatat telah empat kali bertanding melawan Australia, dua kali saat menjadi pemain dan dua kali ketika menangani tim dan hasilnya selalu menang. Saat menjadi pemain, bersama timnas Korsel U-23 di tahun 1992, Shin Tae-yong dua kali bertanding vs Australia U-23. Laga pertama 3 Mei 1992, timnas Korsel U-23 unggul 2-1, laga kedua kembali menang 2-1.
Saat STy menjadi pelatih Korsel U-23 23 tahun kemudian, STy juga memenangi dua laga dengan skor 2-1 dan 2-0 pada 9 dan 12 Oktober 2015.
Kini STy tidak bersama timnas Korsel, pun sedang tak mengasuh timnas Korsel yang ranking FIFAnya pun satu digit di bawah Australia, yaitu ranking 35 dunia, namun mengasuh anak-anak Garuda yang sedang meretas asa bangkit sepak bolanya, setelah menjelang usia PSSI dekat 100 tahun (8 tahun lagi) dan terpuruk di ranking 165 dunia.
Mengukur diri adalah hal yang realistis. Tetapi spirit kisah David versus Goliath dapat menjadi inspirasi bahwa tidak ada hal yang tidak mungkin, tidak ada hal yang mustahil bila segala sesuatunya diperjuangkan dengan segenap jiwa dan raga. Pikiran dan mental pantang menyerah sebelum dan selama bertanding hingga titik darah penghabisan.