Sadarkah wahai para elite yang kini duduk di parlemen dan pemerntahan bahwa rakyat sepertinya sudah tak ada kebanggaan dengan semua hari peringatan?
Untuk apa gembar-gembor peringatan HKP yang katanya untuk mengingatkan masyarakat soal ideologi Pancasila yang tak bisa digantikan oleh paham apapun?
Untuk apa, rakyat memahami dan mengulang peristiwa bersejarah tentang lahirnya HKP? Untuk apa SE Peringatan HKP dari.pemerintah bila hanya sekadar program peringatan, tapi tak merasuk pada jiwa rakyat dan rakyat juga semakin tipis merasa memilikinya?
Sementara, di tengah rakyat yang terus terpuruk dalam situasi pandemi corona, para elite malah terus asyik masyuk dengan kepentingan diri, partainya, dinastinya, oligarkinya, hingga terus menghamba kepada para junjungan pemodal yang rakyat sangat tahu kisahnya.
Ada yang terus buta hati, mata, dan pendengaran dengan mengabaikan amanah kepada rakyat, tetapi malah terus memaksakan diri menciptakan sejarah untuk dirinya dan kelompoknya agar dikenang sebagai pahlawan atau pelopor atau pencetus atau-atau yang lainnya.
Para buzzer pun tetap.dihidupi dengan honor dari uang rakyat, terus membikin dan memancing perpecahan di media sosial di setiap saat dan waktu. Bagaimana akan terwujud tema Indonesia Tangguh Berlandaskan Pancasila?
Berbagai kasus yang dihubungkan dengan Pancasila pun terus bergulir. Lihat bagaimana KPK terus dilemahkan. Lihat siapa aktor-aktor korup dan siapa yang ada di balik dan dibelakangnya. Semua tak ada yang sesuai dengan Pancasila!
Hakikat Kesaktian Pancasila
Bila tema Indonesia Tangguh Berlandaskan Pancasila benar-benar mau  terwujud nyata, siapa yang harus meneladani? Apakah rakyat? Lihat, rakyat abai tak memasang atau mengibarkan Bendera Merah Putih, siapa biang keladi hingga rakyat bersikap demikian? Adakah upaya nyata yang selama ini sudah dilakukan khusus untuk menyoal pengibaran Bendera Merah Putih?
Indonesia Tangguh Berlandaskan Pancasila, mustahil terwujud bila pemimpin terus berbuat untuk kepentingan sendiri, tak sesuai Pancasila. Â Dan faktanya, perikeadilan dan perikemanusiaan masih sangat mahal harganya di negeri ini untuk rakyat.
Negara akan tangguh bila rakyat merasa memiliki, ada perikemanusiaan dan perikadilan yang sesuai Pancasila. Itulah hakikat Kesaktian Pancasila yang hakiki, bukan sekadar slogan dan program peringatan.