Agar diri kita tidak menjadi orang yang narsis dan suka memuji diri sendiri, maka:
Pertama, terus rawat dan kembangkan intelektual dan emosional kita. Buka lebar-lebar wawasan dan perkembangan sosial dan wawasan perikemanusiaan. Dengan hal itu, kita sendiri adalah orang pertama yang menjadi filter penyaring terhadap sikap dan perbuatan narsis dan suka memuji diri yang bila dipikirkan, cukup memalukan.
Kedua, jadikan keluarga, teman, sahabat atau orang dekat penilai dan penasihat diri kita. Sebelum kita melakukan hal yang memilukan, mintalah saran atau diskusikan dulu sikap kita. Apalagi bila sikap kita kontennya melulu hal yang narsis dan suka memuji diri atau membanggakan diri, tentu orang yang dimintai saran atau pendapat akan memberikan nasihat terbaik bahwa hal ini pantas atau tidak. Atau hal itu hanya akan mempermalukan diri sendiri. ,
Ketiga, seringlah instrospeksi dan merefleksi diri. Janganlah terus merasa di atas bumi, menjadi langit, merasa hebat, merasa pahlawan, padahal di atas langit masih ada langit.
Keempat, jadilah diri sendiri karena orang yang sudah menjadi diri sendiri itu sangat mengenal siapa dirinya, apa kelemahan dan kekuatannya, maka dia akan mudah berbagi dalam mengutarakan isi hati dan pemikirannya baik untuk diri dan orang lain,, demi kemaslahatan, kebaikan bersama dengan bahasa lisan atau tulisan yang elegan, berimbang, obyektif, tak memihak karena cerdas otak dan emosi.
Jadi, selamat tinggal narsis, suka memuji diri, membanggakan diri bila kita terus merawat dan mengembangkan kecerdasan otak dan emosi, ada penilai atau juri dan penasihat dalam kehidupan kita, selalu instrospeksi dan merefleksi diri, serta menjadi diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H