Akibatnya, SDM Indonesia juga terus tertinggal dalam hal inovasi dan karya cipta khususnya di bidang teknologi di kancah dunia. Â Buntutnya, rakyat bangsa Indonesia pun lekat dengan labeling sebagai bangsa pemakai produk bangsa asing.
Di sisi lain, bangsa ini juga terus tergantung dengan para tenaga ahli asing dan rakyat bangsa Indonesia sendiri terus langgeng duduk sebagai buruh. Mengapa kondisi ini terus terjadi? Apakah karena memang hal ini mengalir sesuai kodrat? Atau memang ada pihak yang merekayasa, bikin skenario dan penyutradaraannya?
Yang pasti, atas kondisi tersebut, maka dengan mengidentifikasi kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa nyata di Bumi Pertiwi ini, maka meskipun Indonesia sudah merdeka dari penjajahan kolonialisme, ternyata rakyat, serta bangsa dan negara Indonesia belum sepenuhnya benar-benar merdeka.
Sejatinya, bangsa dan negara ini masih terus akan dijajah oleh bangsa lain entah hingga kapan karena hutangnya. Bangsa dan negara ini pun masih akan terus terikat dan bergantung kepada negara lain karena berbagai hal.Â
Sementara akibat bangsa dan negara yang masih terikat dan tergantung dengan bangsa lain, rakyat pun harus rela dijajah oleh para pemimpin negeri ini dengan peraturan dan kebijakan yang tak memihak rakyat. Selain itu, para pemimpin juga sibuk dengan ambisi kekuasaan, dinasti politik, hingga oligarki yang terus membelenggu mereka sendiri karena ada politik kepentingan. Korbannya, rakyat yang terus menderita.
Rakyat pun menjadi tak bebas dan leluasa bergerak, berekspresi, berkreasi, mengkritisi yang tak sesuai amanah, karena keadilan dan hukum pun dijalankan dengan tajam ke bawah, tumpul ke atas.
Benarkah merdeka sebenarnya?
Pada akhirnya, di usia 76 tahun Indonesia merdeka, kepada para pemimpin negeri, tolong dijawab sesuai hati nurani, apakah bangsa dan negara ini benar-benar sudah merdeka sesuai makna merdeka yang benar?
Kepada seluruh rakyat Indonesia, dengan hati nurani pula, benarkah selama ini sudah merasakan merdeka sesuai makna yang sebenarnya?
Merdeka yang sebenarnya memang wajib direbut dan diperjuangkan seperti yang dilakukan oleh para pahlawan kemerdekaan tanpa pamrih, bahkan dengan taruhan nyawa.Â
Mustahil akan ada merdeka yang sebenarnya, bila di dalam perjuangannya untuk merdeka yang sebenarnya ada pamrih, ada keserakahan, ada ingin menguasai lebih, ada kepentingan sendiri/kelompok/golongan, hingga ada takut kehilangan yang bukan milik.