Menariknya, John Hansman menggarisbawahi bila cat dengan warna-warna terang seperti merah akan lebih terlihat saat teroksidasi. Akibatnya, warna merah dalam waktu sebentar berubah menjadi merah muda seperti luntur dan tidak menarik lagi.Â
Buntutnya lagi, biaya perawatan dan pengecatan ulang pesawat menjadi lebih mahal. Pasalnya, puluhan galon dibutuhkan untuk mengecat satu badan pesawat, jika pesawat perlu perawatan lebih sering, tentu biayanya juga lebih besar.
Polemik cat pesawat Presiden
Apa yang diungkapkan oleh John Hansman  dan dikutip oleh media massa di Indonesia bahkan sejak tahun 2018, namun kini tiba-tiba saja Indonesia dihebohkan oleh pengecatan pesawat Presiden di tengah rakyat sedang menderita karena pandemi corona.
Saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan PPKM Level 4 diperpanjang lagi hingga 9 Agustus 2021 saja, respon masyarakat banyak yang antipati. Antipatinya bukan karena virus corona yang memang faktanya masih merajalela, tetapi antipati karena kebijakan yang dianggap plin-plan.
Dari judul PPKM saja sudah ada label PPKM Mikro, lalu PPKM Darurat, lalu PPKM Level 4 dan terus dibikin berjilid-jilid, meski yang ada dasar hukumnya adalah PSBB.Â
Maka, kebijakan apa pun, kini masyarakat nampak malas menanggapi. Mau bilang apa? Sebab yang sedang diberikan amanah memimpin malah lebih nampak berkuasa dan penguasa.
Lalu tradisi para elit partai dan pejabat juga sangat senang dengan politik kepentingan. Sampai-sampai keberhasilan Greysia-Apriyani meraih emas Olimpiade Tokyo 2020 pun dimanfaatkan untuk kampanye politik dan promosi jabatan dan usaha. Memberi ucapan selamat tapi pamrih dan menjadikan Geysia dan Ariyani bintang iklan gratisan.
Kini, sebagai rakyat biasa, sungguh sedih ketika ada Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden yang mempertanyakan kritik dari pengamat dan berbagai pihak di negeri ini soal pengecatan pesawat kepresidenan yang menelan anggaran Rp2 miliar.
Dengan gagahnya, tenaga ahli ini merasa tak ada masalah karena tidak mengganggu anggaran penanganan Covid-19. Bahkan bilang bahwa uang Rp2 miliar digunakan untuk cat dan perawatan pesawat 7 tahun sekali. Dan bilang:
Kalau mau lihat biaya perawatan, cat, kemudian pemeriksaan 7 tahun dilakukan, Rp1 miliar-Rp2 miliar untuk pesawat presiden di mana masalahnya? seperti dikutip dalam program CNN Indonesia Newsroom, Selasa (4/8).
Kok bisa ya? Kerja jadi staf ahli, tapi tidak ada empati?Â