Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perunggu, Perak, Emas = Bendera Merah Putih Berkibar

3 Agustus 2021   11:15 Diperbarui: 3 Agustus 2021   12:28 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perak, perunggu=emas

Tak berbeda dengan torehan emas. Dalam kancah Olimpiade Tokyo 2020, sebelumnya saat Windy Cantika Aisah memastikan meraih perunggu dan menjadi medali pertama untuk Indonesia, mata ini juga berkaca-kaca, bercampur aduk perasaan antara terharu dan bangga, sebab Windy menjadi 3 terbaik di kelasnya di tingkat dunia.

Artinya, perolehan perunggu menjadi sama nilai rasanya saat dipadukan dengan membalas semangat juang dan pengorbanan para pahlawan kemerdekaan RI, sebab Windy pun sama, mengibarkan Bendera Merah Putih di tanah Jepang, dan hadapan mata dunia.

Begitupun saat, Eko Yuli Irawan mempersembahkan medali perak sebagai medali kedua Indonesia, nilai rasanya sama. Bendera Merah Putih juga berkibar. Lalu, saat medali ketiga Indonesia di raih Rahmat Erwin Abdullah, medali kelima digenggam oleh  Anthony Sinisuka Ginting, Perunggu pun, Bendera Merah Putih berkibar bersama-sama dengan yang perak dan emas. Seperti saat medali keempat Indonesia diraih Greysia-Apriyani.

Karenanya, di tengah situasi Indonesia yang kini didera berbagai masalah, terutama karena di picu oleh pihak yang seharusnya amanah tetapi malah sibuk mementingkan kekuasaan, oligarki, dinasti, dibumbui korupsi plus tindakan-tindakan represif. Lalu, para pendukung yang seperti membabi buta, sangat dekat letupkan disintegrasi bangsa.

Sementara amanah Pembukaan UUD 1945 juga masih banyak yang sebatas wacana karena faktanya rakyat masih menderita, merasakan keadilan yang memihak, hingga terus tertekan dan ditekan kebijakan-kebijakan yang merugikan rakyat seperti di masa pandemi corona ini, yang dibikin berjilid-jilid, padahal banyak pihak berpikir kebijakan tak berlandaskan hukum. Luar biasa.

Oleh karena itu, lihatlah wahai para pemimpin yang duduk di kekuasaan pemerintahan dan parlemen, para rakyat yang mendukung junjungan dengan menghalalkan segala cara, hingga mengancam disintegrasi bangsa, para rakyat yang hanya hidup untuk kepentingan diri dan keluarga dan lain sebagainya. Lihatlah, perhatikan ulang dan saksama!

Apakah Windy Cantika Aisah yang meraih perunggu, Eko Yuli Irawan yang menggondol perak, Rahmat Erwin  Abdullah yang menggenggam perunggu, Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang menyikat emas, dan Anthony Sinisuka Ginting yang menyabet Perunggu, di dalam hati mereka ada latar belakang dan tujuan lain selain mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia?

Bahkan, di beberapa media dan media sosial saja, seorang Eko Yuli Irawan yang menggondol perak masih meminta maaf kepada Indonesia, karena belum mampu memberi emas, meski sudah saya sebut, emas, perak, dan perunggu yang diraih di event Olimpiade itu nilai rasanya sama, sebab Bendera Merah Putih sama-sama berkibar.

Lebih khusus lagi, bertepatan dengan HUT RI ke-76, perolehan medali kontingen Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020 meningkat dua keping dari edisi Rio 2016.

Mengibarkan Merah Putih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun