Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Banyak Keluhan dan Saran, Presiden Tetap Melarang Mudik

17 April 2021   13:34 Diperbarui: 17 April 2021   14:08 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ringkas cerita, ternyata larangan mudik memang tetap menyakiti hati rakyat, karena bukan saja berimbas pada budaya Idul Fitri di nusantara, tetapi berimbas pada perekonomian yang terkait urusan mudik. Banyak sekali sektor yang terimbas. Tapi apakah pemerintah ada kebijakan mengganti rugi perekonomian mereka?

Melarang dengan aturan dan ada sanksi hukum, sewajibnya juga dibarengi dengan  tindakan bijak berperikemanusiaan. Ada kucuran anggaran dari pemerintah mengganti rugi sektor-sektor yang jelas dirugikan.

Sayang, melarang mudik dengan alasan Covid-19,  tetapi kebijakannya kontradiksi dengan kebijakan lain. Melarang mudik dengan alasan corona, tapi sektor yang dirugikan, tak ada biaya penggantian.

Banyak masyarakat yang berharap, Presiden muncul dan berbicara, lalu membatalkan larangan mudik. Tapi, ternyata, saat Jokowi muncul di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (16/04/2021) tetap saja dengan titahnya, melarang mudik. Untuk apa selama ini rakyat bicara dan memberi masukan dan saran. Katanya rakyat disuruh memberi masukan dan saran..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun