Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masyarakat +62, Meneladani Sikap Disiplin, Konsisten, dan Tegas?

26 Maret 2021   12:20 Diperbarui: 26 Maret 2021   12:20 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Meneladani sikap disiplin, konsisten, dan tegas dari yang seharusnya menjadi panutan rakyat. Namun, ketiga sikap tersebut secara spirit, semangatnya, memang bisa diteladani rakyat. Meski apa yang dilakukan tak perlu dijadikan contoh.Karenanya, kekisruhan dan polemik di +62 yang terus dilakukan oleh partai politik yang dinakodai oleh para elite partainya baik yang duduk di parlemen dan pemerintahan maupun yang di luar lingkaran tersebut, hingga ada kisah berkelanjutan tentang oligarki, dinasti, yang memodali, sampai budaya korupsi, sejatinya tetap ada yang patut diteladani oleh rakyat.

Ternyata rakyat dapat meneladani perilaku mereka dari sudut spiritnya, seperti siksp  disiplin, konsisten, dan tegas.

Dari sudut disiplin, mereka sangat tertib dalam menjalankan semua agenda dan program, meski agenda dan programnya bertentangan serta tak amanah untuk rakyat dengan berbagai intrik, taktik, dan politik.

Berikutnya, mereka juga sangat konsisten dalam aksi sesuai program dan agendanya, sesuai skenario dan penutradaraan yang juga sangat kental dengan taktik, intrik, serta politik.

Selanjutnya, mereka juga memiliki sikap tegas. Siapa saja yang coba menghadang, menghalangi, merecoki, mencampuri urusan yang ada dalam skenarionya, tentu akan diberikan konsekuensi sesuai hal yang mengganggu langkah mereka.

Sehingga semua agenda dan program yang mereka lakukan dengan disiplin, konsisten, dan tegas, memang signifikan mendampak pada keuntungan kepentingan-kepentingan mereka.

Mereka tetap disiplin, konsisten, dan tegas demi kepentingan mereka, walau pun rakyat terus menjadi korban dan terus menderita dan selalu jadi alasan atas nama.

Maslahat dan mudarat

Untuk itu, mengapa mereka terus berhasil mencengkeram negeri ini, bak penjajah non kolonialisme, tidak lain karena sekurangnya ada tiga sikap tersebut, yaitu disiplin, konsisten, dan tegas.

Rakyat pun dapat mengambil spirit dari sikap disiplin, konsisten, dan tegas dari mereka, namun untuk kepentingan yang maslahat, sesuatu yang mendatangkan kebaikan (keselamatan dan sebagainya), faedah, dan guna.

Bukan sebaliknya mendatangkan mudarat, sesuatu yang tidak menguntungkan, tidak berhasil, gagal, merugikan, tidak berguna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun