Sebagai bomber yang disegani pada masanya, Ricky pun sempat dijuluki Paul Brietner Indonesia oleh berbagai media, karena mampu selalu memanfaatkan peluang dengan baik, ditunjang oleh teknik olah bola dan kecepatan yang  mumpuni sebagai seorang penyerang.
Puncak kejayaan Ricky adalah saat tampil menawan bersama Timnas Indonesia pada Asian Games 1986. Saat itu, Timnas Indonesia hanya kalah 0-2 dari Arab Saudi dan bermain imbang 1-1 melawan Qatar.
Dan pada akhirmya, Ricky Yacobi juga mencatatkan dirinya dalam sejarah sepak bola nasional, menjadi pemain Indonesia pertama yang menjajal Liga Jepang.
Kisahnya tampil di Jepang, diawali saat Timnas Indonesia melawan Jepang pada Pra-Piala Dunia atau Pra-Olimpiade di Gelora Bung Karno. Ricky bikin gol indah pada waktu itu. Akhirnya Matsushita Electric FC mengajak bergabung pada 1988.
Di luar itu, selepas tak aktif menjadi pesepak bola, Ricky pun berupaya mencetak bibit-bibit lewat sekolah Sekolah Sepak Bola Ricky Yacobi yang didirikannya sejak 1999.
Saya ingat betul bagaimana Perjuangan Ricky mendirikan SSB ini, sebab saat itu, SSB Ricky juga didirikan bersamaan dengan SSB Sukmajaya Depok yang saya dirikan, lalu juga bersama-sama berkutat dalam pembinaan, festival, turnamen, dan kompetisi yang sama di Jabodetabek.
Pada akhirnya, hari ini, Sabtu, 21 November 2020, di Lapangan ABC Senayan, tuntaslah pengabdian Ricky Yacobi dalam sejarah sepak bola nasional yang sangat lengkap. Sepanjang kariernya, aktif membobol gawang lawan, jelang kepergiannya pun dalam kondisi bermain sepak bola dan usai mencetak gol.
Selamat jalan Ricky Yacobi, namamu akan selalu melegenda. Pengabdianmu dalam sepak bola nasional sebagai pemain, sebagai duta bangsa yang bermain di manca negara, dan sebagai penggiat sepak bola akar rumput akan terus menjadi inspirasi sepak bola nasional. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H