Demonstrasi besar di seluruh wilayah NKRI yang dilakukan oleh buruh dan mahasiswa akibat disahkannya UU Cipta Kerja tersiar di berbagai tayangan televisi dan viral di berbagai media sosial, hari ini, Selasa, (6/10/2020) yang juga direncanakan akan berlangsung hingga (8/10/2020), adalah satu dari sekian sengkarut yang terus dicipta oleh rezim sekarang.
Abaikan masalah, konflik, akibat
Persoalan sengkarut di NKRI ini memang tak pernah ada tanda mereda, bahkan parlemen dan pemerintah justru terus mengobok-obok berbagai persoalan yang pada intinya bertujuan hanya untuk melayani para pemodal/cukong yang membuat partai politik yang mengusung mereka harus membalas budi.
Dari catatan berbagai artikel yang telah saya tulis di berbagai media, praktis setelah ada sejarah reformasi di NKRI, reformasi ini justru terhenti dan berganti menjadi negeri penuh konflik sejak Pilkada DKI dan Pilpres yang mengusung dua nama Ahok dan Jokowi.
Sehingga praktis sejak nama Ahok dan Jokowi muncul dalam peta politik dan kepemimpinan di Indonesia, rakyat di negeri ini terus bergejolak. Terus gaduh dan terus terpecah belah yang sangat mendekatkan diri pada disintegrasi bangsa.
Sejatinya bila para pemimpin dari elite partai dan partai politik itu sendiri dapat mempraktikkan ilmu dan teori tentang mengapa ada masalah, konflik, dan akibat, seperti telah mereka terima saat menerima pelajaran sastra di sekolah, maka tentunya akan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, hingga kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sinopsis RUU Cipta Kerja untuk Siapa?
Drama gaduh yang penuh sengkarut di NKRI yang terus terjadi sejak dua tokoh Pilkada dan Pilpres ini muncul, tak ubahnya seperti kita sedang menonton film di televisi atau layar lebar dengan judul "RUU Cipta Kerja untuk Siapa?"
Mungkin penonton atau rakyat kini dapat membuat sinopsinya sendiri. Semisal tahu jalan cerita dan skenario yang terjadi. Lalu tahu pemeran dan karakternya.Â
Tahu mana pemeran dalam film yang menjadi tokoh protogois, antagonis, dan tritagonis. Dan, ujungnya penonton/rakyat juga tahu apa amanah an tujuan akhir dari film ini.
Penonton/rakyat pun sudah dapat menebak dan mengetahui, siapa yang membikin masalah. Mana penjahatnya, mana jagoannya, dan mana yang menjadi penengah.Â