Selain itu, sebagai pertahanan Negara, dengan kemampuan menghadapi senjata biologis, TNI juga tentu akan mampu menghadapi Senjata Pemusnah Massal (Weapon of Mass Destruction) lainnya. Â
Yang pasti, Â semakin luasnya ancaman dalam kurun waktu sekarang (ada wilayah di NKRI yang masih bergejolak) dan dalam waktu ke depan, TNI akan terus dan wajib meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Semua itu demi menggaransi terwujudnya kemampuan manajemen tempur dan diplomasi militer yang dibutuhkan NKRI.
Di tengah situasi pandemi corona yang terus mengganas di Indonesia, TNI wajib terus berada untuk rakyat. Tidak ikut-ikutan inkonsisten seperti dilakukan oleh berbagai pihak yang seharusnya menjadi pengayom dan menjalankan amanah untuk rakyat.
Kini malah sebaliknya, hanya mengabdi kepada partai politik dan cukong, melupakan kedaulatan ada ditangan rakyat. Membiarkan dan malah terus mengorbankan rakyat menderita dan terus terjajah.
Hanya butuh suara rakyat demi memperoleh kursi dan kedudukan, setelahnya hanya mengabaikan. Tak ada lagi semboyan dari oleh dan untuk rakyat. Yang ada menjadi dari rakyat, oleh mereka, untuk junjungannya. Miris.
Karena itu, di HUT ke-75 ini, TNI adalah satu-satunya harapan rakyat di tengah krisis multideminsi yang terus mendera NKRI.Â
Tetaplah konsisten dalam fungsi sebagai alat pertahanan Negara.Â
Tetaplah konsisten dalam tugas menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H