STy pun berdalih,
"Rotasi ini kami lakukan dengan bertujuan kami dapat melihat perkembangan seluruh pemain saat tampil di lapangan. Kondisi pemain saat ini sudah siap menjalani laga uji coba," tambah pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Ayo, Erlangga Setyo, Yofandani Damai, Muhammad Fadhil, Andre Oktaviansyah, Mohammad Kanu, dan Jack Brown, tunjukkan pada STy dan publik sepak bola nasional, bahwa kalian bukan sedang berwisata ke Kroasia, namun juga dapat diandalkan di Timnas U-19.
Jawab keraguan STy, ikuti irama permainan tim yang selama ini sudah tercipta. Andai faktanya setelah kalian diberikan kesempatan ternyata tak sesuai harapan, maka berbesar hatilah. Semoga STy salah, karena kalian ternyata dibutuhkan tim, dan telah dibiarkan duduk di bangku cadangan selama 5 laga.
Tunjukkan lagi di kesempatan saat berlaga di laga terakhir di Kroasia. Yang pasti, STy harus tahu, bahwa membiarkan 6 pemain selama 5 laga di bangku cadangan, uji coba jauh-jauh ke Eropa, adalah tidak bijak.
Terima kasih PSSI, akhirnya Anda "mampu" mengingatkan STy. Timnas U-19 masih proses, masih uji coba. Maka, coba dulu semua pemain. Lihat kemampuannya. Bila sudah tahu dan tidak memenuhi syarat dan standar STy, kan tinggal dicoret. Masa 5 laga, kasih waktu barang semenit dua menit saja tak rela?
Dan, bagi publik sepak bola nasional terutama pembina sepak bola akar rumput, cara STy ini jangan ditiru, sebab akan berdampak pada mental seorang pemain. Lebih baik, tidak memilih pemain yang tidak diinginkan atau tak standar, dari pada pemain menjadi korban pembunuhan karakter. Itu poin dan nilai edukasinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H