Apa yang kini sedang dilakukan Shin Tae-yong (STy) dalam membesut Timnas U-19 memang belum dapat diukur tingkat keberhasilannya, pasalnya pasukan Garuda Muda belum melakukan pertandingan resmi. Sty baru akan dibilang berhasil atau gagal, dengan tolok ukur hasil laga Timnas baik U-19 maupun Senior dalam laga resmi.Â
Terlebih Sty juga diberikan beban mendongkrak ranking FIFA Indonesia.Namun begitu, STy yang sudah membesut Witan cs sejak Januari 2020 dan sudah membawa pasukan muda Garuda TC di Thailand, lalu melakukan tanding uji coba 6 kali, berikutnya TC di Jakarta.
Kemudian lanjut TC di Kroasia dengan sementara sudah melakukan uji coba 5 laga, tetap sudah memiliki catatan prestasi sementara dalam proses pembentukan calon Timnas U-20 Indonesia menuju Piala Dunia U-20 pada 2021.
Selain catatan prestasi uji coba dengan raihan 2-2-7 alias 2 menang, 2 seri, dan 7 kalah, STy juga sudah mulai kita kenal watak/karakternya.
Karenanya, kini publik sepak bola nasional memahami STy sebagai pelatih yang disiplin dan keras dalam membentuk mental dan fisik pemain.
STy juga keras hati dalam menerapkan strategi bermain selama 11 kali uji coba, meski materi pemain yang dipilihnya belum sesuai harapan, terlebih para pemain pun sudah kental dengan pola bermain 4-3-3 Â yang sudah menjadi budaya sepak bola Indonesia dalam puluhan tahun terakhir dan siapa pun pelatih yang dipercaya PSSI.
Khususnya di Kroasia, STy yang membawa 27 pemain, bahkan baru menurunkan 2 pemain secara reguler sejak menit pertama, yaitu Witan dan Adi Stario.Â
Sementara pemain lain ada yang turun reguler namun tidak sejak menit awal dan saling menggantikan. Ada juga pemain yang hanya sekali dicoba, lalu tak pernah diturunkan lagi.
Ke Kroasia uang rakyat!
Lebih ironis, hingga laga uji coba ke-5, ternyata STy masih tak memiliki kebijakan sama sekali terhadap 6 pemain yang sama-sama sudah berada di Jakarta dan Kroasia sejak TC dilakukan, namun di Kroasia hanya menjadi penghias bangku cadangan atau malah penghias tribun penonton.
Kini, publik dan media di Indonesia pun bingung, mengapa STy bisa sekeras itu memenjara 6 pemain hingga belum diberikan kesempatan meremput sedetik pun, meski masih dalam konteks proses dan laga uji coba.