Publik sepak bola nasional, malam nanti akan kembali menjadi saksi, apa yang akan diperbuat Shin Tae-yong (STy) terhadap pasukan Timnas U-19 yang dalam dua laga sebelumnya tampil mengecewakan dan ironisnya STy terus berdalih dibalik kata "proses" dan membiarkan pasukan Merah Putih menjadi hujan gol karena STy meremehkan laga uji coba.Sementara dua lawannya, Bulgaria dan Kroasia.yang sama-sama juga sedang berproses dengan status belum lolos ke Piala Dunia U-20, turun dengan tim yang sementara terbaik dan di dalamnya sangat nampak terpatri mental pemenang dengan modal kualitas individu pemain maupun kolektivitas tim.
Sebaliknya, sebelum laga baik saat kontra Bulgaria maupun Kroasia, STy justru terus menghujani mental pemain menjadi "pecundang".
Sudah begitu selalu membiarkan pemain yang seharusnya mampu mengimbangi lawan, malah menjadi penonton di pinggir lapangan, bersama publik sepak bola nasional hanya menjadi saksi "program proses" STy yang merendahkan martabat bangsa Indonesia.
Terpuruknya prestasi sepak bola nasional selama ini, memang menjadikan publik sepak bola nasional sangat rindu laga timnas di semua level "menang" meski dalam laga uji coba.
Namun, hampir setiap pelatih yang dipercaya menukangi timnas, tak memerhatikan betapa kecewanya publik karena terus disuguhi timnas yang dipermak lawan.
Laga uji coba pun selalu dibilang tak mengukur hasil dan tak memikirkan kemenangan. Dan, akhirnya timnas pun banyak mendulang kekalahan saat uji coba karena pelatihnya juatru menyemai bibit karakter pemain menjadi bukan bermental pemenang, padahal ini timnas, bukan tim pembinaan.
Namun, saat timnas turun pada laga resmi lalu ujungnya kalah-kalah juga, mengapa pelatih tak bilang masih proses?
Sejak saat ini, saya sangat berharap PSSI wajib bersikap tegas kepada siapa pun pelatih yang dipercaya memegang timnas Indonesia. Pilihlah pelatih yang dalam dirinya sendiri terpatri mental pemenang, mental juara. Maka, sepak bola Indonesia khususnya bagi siapa saja yang terpilih masuk seleksi maupun tim inti timnas akan bergerak ke paradigma baru menjadi pemain yang bermental pemenang.
Dengan pelatih dan pemain yang bermental pemenang, maka dalam proses pembentukan tim, proses laga uji coba, maka yang terbaiklah yang akan diutamakan dan meski laga uji coba pun berikan target kemenangan. Bila pada akhirnya setelah menurunkan pemain terbaik, tim masih kalah, namun mental pemain sudah dibentuk untuk menjadi pemenang.
Jangan biarkan meski dalam uji coba, lawan memecundangi dan mempermalukan timnas Indonesia, karena pelatih membiarkan pemain terbaik menjadi penonton.
Kita tunggu perubahan sikap STy malam ini dalam meramu Timnas U-19 saat meladeni Arab Saudi. STy harus tahu, meski sekadar laga uji coba pada tahun 2018, Timnas U-19 yang saat itu dibesut Indra Sjafri tak kalah permainan saat meladeni Arab Saudi U-19 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, pada Rabu tanggal 10 Oktober 2018.