Bus-bus wisata makin kerap hilir mudik di Checkpoint 300 antara Yerusalem-Bethlehem sejak Israel kembali membuka pintunya untuk wisatawan global sejak Mei 2022 lalu. Hasilnya, tidak hanya Israel yang meraup devisa dari kembalinya peziarah dunia ke wilayah Holy Land. Tetapi, beberapa kota di bawah Otoritas Nasional Palestina pun ikut meraup keuntungan yang sama.Â
Destinasi wisata Holy Land sejatinya tersebar di beberapa negara Timur Tengah. Mulai dari Mesir, Yordania, Israel sampai Palestina. Tentu saja sebagian besar situs bersejarah itu berada di wilayah yang kini dikuasai Israel. Meskipun demikian, tanpa adanya Palestina, wisata ziarah ke Israel tidak bakal sempurna.
Ekonomi Palestina memang tidak terlalu bagus. Konflik berkepanjangan dengan Israel membuatnya tertatih menata ekonominya. Apalagi di Jalur Gaza yang selalu bergolak. Namun, di wilayah lain, persisnya di Tepi Barat (West Bank), ekonomi di negara PM Mohammad IM Shtayyeh yang belum lama ini berkunjung ke Jakarta, terus menggeliat.
Salah satu sektor yang kian digenjot tidak lain adalah industri pariwisatanya. Potensi Palestina di industri pariwisata memang cukup menjanjikan. Di sekitar Yerusalem saja, setidaknya ada tiga kota Palestina yang sangat potensial menjaring wisatawan, yakni Ramallah, Jericho dan Bethlehem.
Tiga kota Palestina itu selama ratusan tahun terus mengalirkan sejuta kisah yang tidak pernah ada habisnya. Ramallah berada di sebelah utara Yerusalem. Lalu ada Jericho di bagian timur Yerusalem. Dan Bethlehem di sisi selatan Yerusalem. Jericho dan Bethlehem bahkan selalu masuk dalam rute perjalanan hampir semua peziarah Kristen ke wilayah Holy Land.
Ramallah, yang merupakan pusat pemerintahan Negara Palestina itu, terkenal dengan Kota Tua (Ramallah Old City) dan Mausoleum of Yasser Arafat. Negarawan dan mantan Ketua PLO yang sangat dihormati di dunia internasional. Sedangkan kota Jericho dan Bethlehem lebih terkenal lagi.
Jericho yang meskipun terlihat lebih sepi, sangat kondang di pentas pariwisata global. Kota berpenduduk sekitar 20,300 itu menyandang dua status yang tidak main-main, yakni sebagai Kota Tertua di Dunia (The Oldest City in the World) dan juga sebagai Kota Terendah di Dunia (The Lowest City on Earth).
Sejarah mencatat, kota Jericho telah didiami sejak sekitar tahun 9,000 Sebelum Masehi. Tidak itu saja, kota yang digambarkan dalam Alkitab sebagai "Kota Pohon Palem itu" itu termasuk salah satu kota terendah di dunia. Bayangkan saja, Jericho berada pada sekitar -258 meter di bawah permukaan laut.