Sejak meraih posisi Penjelajah di penghujung tahun 2020, saya selalu menikmati setiap perjalanan di Kompasiana. Sekalipun, hingga kini masih tetap mengayuh sepeda di etape yang sama. Dari poin 10,001 ke 50,000 memang sangat jauh. Tetapi, bukan berarti tidak terjangkau.
Sampai di artikel ke-300, saya setidaknya sudah berhasil mengumpulkan lebih dari 39,000 poin. Tidak jauh lagi untuk mencapai jenjang Fanatik. Dan selama menikmatinya, one step a time, sisa perjalanan di etape ini pun terasa kian mendekat. :)
Menulis di Kompasiana tidak selalu mudah. Bagi sebagian bahkan terasa sulit. Awalnya, saya pun demikian. Setelah mencapai 50 artikel pertama, misalnya, saya tidak pernah membayangkan bisa melangkah sejauh ini. Bahkan kala meraih 100 artikel pun, saya sempat merasa sudah lebih dari cukup. Dan boleh jadi bakal kehabisan ide.
Kenyataannya, saya masih terus menulis sampai tiba pada 200 artikel di medio September 2021. Dan belum lama ini, saya pun berhasil mencapai 300 artikel! Apakah sulit menulis semua artikel itu? Bisa ya, bisa tidak. Tetapi, sebetulnya yang jelas paling sulit adalah menjaga konsistensi agar tetap terus menulis.
Sekali tidak konsisten, maka akan sulit untuk kembali menjaga ritme yang sama seperti sebelumnya. Istilahnya, jangan kasih kendor!
Konsistensi dalam menulis memang penting. Seperti yang sering terlihat di ajang balap sepeda paling akbar di dunia itu. Pembalap yang paling konsisten menjaga performanya di setiap etape di Tour de France biasanya selalu sukses meraih "Yellow Jersey".
Yellow Jersey atau 'Maillot Jaune' adalah simbol dari Tour de France yang berlangsung sekitar 23 hari yang sangat menguras tenaga. Pemakai kaos yang disponsori LCL (Le Credit Lyonnais) itu, hanya boleh dipakai pembalap yang sedang memimpin klasemen atau yang paling unggul waktunya secara keseluruhan.
Menariknya, banyak pembalap terkenal di ajang ini menjadi makin hebat karena adanya pesaing yang tidak kalah handal. Seperti kata para kampiun di bidang pemasaran,"Competition makes us better!"Â
Setiap pembalap biasanya akan kian terpacu mengayuh pedal sepedanya lebih kuat, lebih keras dan lebih konsisten jika di sekitarnya terdapat banyak pembalap hebat lainnya. Baik dari pesaing lainnya maupun dari pembalap pendukung yang menjaga kecepatan tetap terjaga.Â
Di 'Tour de Kompasiana'Â pun demikian. Pemakai kaos kuning sudah pasti dikuasai Kompasianer yang paling konsisten menulis. Sebut misalnya, Pak Tjiptadinata Effendi, Sang Maestro yang sangat tenar dengan motto, "One Day One Article".
Deretan rekor yang dipegangnya hingga kini sudah menjelaskan semuanya. Jumlah artikel yang telah ditulisnya sungguh sulit dikejar sebagian besar Kompasianer saat ini. Fantastis!
Pencapaian keren lainnya bisa ditemukan pada profil Kompasianer Irwan Rinaldi Sikumbang. Kompasianer berstatus Senior yang lebih suka dipanggil Bung Irwan ini termasuk penulis serba bisa. Artikel yang ditulisnya begitu variatif. Tidak hanya dunia finansial yang menjadi kekuatannya. Tapi, juga ikut mengisi kanal hukum, politik, humaniora, dan sebagainya.
Tidak ketinggalan Acek Rudy yang belakangan telah memproklamirkan dirinya sebagai penulis "Palugada" alias "Apa lu mau, Gua ada!". Mantap sekali! Numerologist kondang ini memang sangat piawai menulis apa saja. Bukan hanya soal angka-angka, tetapi juga sangat hebat mengulas dunia kamasutra. Olala!