Akan tetapi, seperti dilansir media aviasi Simple Flying, ide penempatan Hooters Girls di dalam setiap penerbangan tidak berjalan seperti yang diharapkan. Kru pesawat yang sebenarnya, yakni pramugari yang bertugas melayani penumpang, justru seolah terganggu oleh 'pertunjukan' ala Hooters Girls.
Hooters Girls yang ditempatkan di pesawat memang hanya bisa menghibur dengan membuat 'trivia contest' berhadiah. Dan sekaligus menjual aneka suvenir khas Hooters, seperti kaos, topi, dan gantungan kunci. Tanpa memiliki dasar pelatihan sebagai pramugari profesional, Hooters Girls memang tidak diijinkan membantu kru pesawat melakukan tugas-utama utamanya.
Hooters Air pernah mengoperasikan 7 pesawat jenis Boeing 737-200 dan Boeing 737-300. Rute yang dilayani hanya mencapai sekitar 17 destinasi di beberapa negara bagian di Amerika Serikat, antara lain Florida, New Jersey, dan Colorado. Tentu saja, kalah jauh dibandingkan jaringan maskapai ternama lainnya.
Meskipun telah mencoba menawarkan sejumlah keunggulan layanan, namun penumpang maskapai ini sebetulnya lebih tertarik dengan "Hooters Girls" yang dijadikan maskot. Dan ketika maskot ini kehilangan daya magisnya, maka Hooters Air pun sama saja dengan maskapai lainnya.
Penumpang mungkin tergoda terbang dengan maskapai yang menampilkan gadis-gadis muda ala Hooters Girls. Tetapi, seiring berjalannya waktu, penampilan Hooters Girls akhirnya menjadi sesuatu yang membosankan. Apalagi bagi penumpang yang sama di penerbangan berikutnya. Tidak ada lagi yang spesial dari gadis muda berbusana minim itu.
Pada tanggal 9 Januari 2006, Hooters Air menangguhkan semua operasional pesawatnya. Dan pada tanggal 17 April 2006, Hooters Air akhirnya berhenti terbang selamanya. Suatu petualangan di udara yang sangat singkat bagi sebuah maskapai penerbangan. Hooters Air praktis hanya mengangkasa sekitar tiga tahun.
Manajemen Hooters Air berkilah bahwa kegagalan bisnisnya akibat naiknya harga minyak pasca badai Katrina dan Rita pada tahun 2005. Tetapi, ada hal lain yang dilupakan Hooters Air. Persaingan penerbangan domestik di AS memang tidak main-main. Dengan rute dan armada terbatas, apalagi hanya mengandalkan pesona Hooters Girls, maskapai ini jelas sulit bersaing.
Suatu pelajaran yang sangat mahal. Hooters akhirnya kembali fokus ke core business-nya, yakni Hooters Restaurants. Bisnis inti yang kinipun mulai memudar. Dalam waktu singkat itu, maskapai Hooters Air tercatat mengalami kerugian sekitar 40 juta dolar. Entah berapa banyak chicken wings yang harus dijual untuk menutupi kerugian itu. :)
***
Kelapa Gading, 19 Maret 2022
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan: Semua foto yang digunakan sesuai keterangan di masing-masing foto.