Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Lennon, Putin dan "Give Peace a Chance"

27 Februari 2022   10:25 Diperbarui: 28 Februari 2022   21:45 2880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar Give Peace a Chance. Sumber: Hasil olah pribadi via Canva

Andaikan John Lennon masih ada, boleh jadi pentolan grup musik The Beatles itu akan ikut barisan pendemo di Times Square, New York City. Invasi Rusia ke Ukraina telah menimbulkan gelombang protes di seluruh dunia. Dari New York sampai Sydney. Dan Lennon memang dikenal sebagai seorang aktivis perdamaian. Salah satu judul lagunya, "Give Peace a Chance" belum lama ini kembali dikutip Sekjen PBB Antonio Guterres.

Pada Rabu malam lalu, dalam pidato singkatnya sebagai respons atas serangan Rusia ke Ukraina, Sekjen PBB Antonio Guterres telah membuat suatu permohonan khusus ke Presiden Rusia Vladimir Putin agar menghentikan invasi ke Ukraina. Seperti dikutip dari kantor berita AP, Sekjen PBB asal Portugal itu mengatakan:

"If indeed an operation is being prepared, I have only one thing to say from the bottom of my heart: President Putin, stop your troops from attacking Ukraine. Give peace a chance! Too many people have already died."

(Jika memang suatu operasi sedang disiapkan, saya hanya memiliki satu hal untuk dikatakan dari lubuk hatiku yang paling dalam: Presiden Putin, hentikan pasukan Anda dari menyerang Ukraina. Beri kesempatan damai! Terlalu banyak orang telah meninggal).

Sekjen PBB Antonio Guterres di sidang Dewan Keamanan PBB. Sumber: www.edition.cnn.com
Sekjen PBB Antonio Guterres di sidang Dewan Keamanan PBB. Sumber: www.edition.cnn.com
Ucapan Guterres itu seketika mengingatkan banyak orang akan lagu ciptaan John Lennon. Pemusik kelahiran Liverpool- Inggris itu memang sangat fenomenal. Selain "Imagine" yang sangat terkenal, Lennon juga menciptakan lagu bernafaskan perdamaian lainnya, yakni "Give Peace a Chance".

Lagu ini dirilis bersama The Plastic Ono Band pada Juli 1969 itu. Uniknya, lagu ini diciptakan ketika John dan Yoko sedang berbulan madu di kamar nomor 1742, Hotel Queen Elizabeth, Montreal, Kanada. 

Namun, alih-alih berlibur seperti pasangan lainnya, Lennon dan Yoko Ono justru melewatkan bulan madunya dengan aksi perdamaian unik dengan cara tidak beranjak dari tempat tidurnya. 

Kala sedang melakukan aksi 'Bed-ins for peace' itulah, lahir lagu fenomenal ini. Lagu ini makin melejit setelah di acara "Vietnam Moratorium Day" pada 15 November 1969 di kota Washington, DC, AS, sekitar setengah juta pendemo ikut menyanyikan sepotong liriknya, "All we are saying... is give peace a chance". 

Alhasil, lagu ini pun dengan cepat mencuat menjadi semacam lagu kebangsaan dalam setiap demonstrasi anti Perang Vietnam kala itu. Dan apakah pendemo anti invasi Rusia ke Ukraina pun akan menyanyikan kembali lagu ini?

Vladimir Putin yang kini didemo di berbagai kota dunia. Sumber: Sputnik/AFP via Getty Images / www.wpr.org
Vladimir Putin yang kini didemo di berbagai kota dunia. Sumber: Sputnik/AFP via Getty Images / www.wpr.org
Meskipun belum terdengar, tetapi setidaknya ucapan Antonio Manuel de Oliveira Guterres, yang juga pernah menjadi Perdana Menteri Portugal itu layak diperhatikan Vladimir Putin. Perang, dengan alasan apapun, sulit diterima siapapun.

Akibat invasi pasukan Rusia yang kini telah memasuki kota Kiev, Putin pun dihujat di mana-mana. Dari ruang-ruang sidang di PBB sampai ke jalan-jalan di berbagai kota besar di dunia. Aksi solidaritas terhadap nasib warga Ukraina juga ikut disuarakan warga Rusia sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun