Matahari belum juga terbit di langit Ukraina, ketika sirine meraung kencang di Kiev, ibu kota Ukraina. Suara ledakan memang sempat terdengar di beberapa kota di Ukraina, termasuk di Kiev, tidak lama setelah pidato Vladimir Putin pada pukul 6 pagi waktu Moskwa. Perang Russia - Ukraina pun dimulai. Â
Vladimir Putin menegaskan Rusia tidak berniat menduduki Ukraina. Tetapi, tidak banyak yang percaya ketulusan mantan Agen KGB itu. Setelah operasi militer yang dilancarkan pasukan Rusia di wilayah Donbass, Ukraina Timur, Rusia bisa saja tergoda untuk seterusnya mengokupasi negara tetangganya itu.
Tak pelak lagi, manuver Russia ini segera menyulut kemarahan banyak pemimpin dunia, khususnya yang pro Ukraina. Dari Inggris sampai AS. Kawasan sekitar Laut Hitam pun ikut memanas. Invasi Rusia ke Ukraina ini bisa saja memicu perang yang lebih luas di kawasan sekitarnya.
Perang Dunia I pecah pada tahun 1914 dan berakhir tahun 1918. Selanjutnya, Perang Dunia II berlangsung antara tahun 1939- 1945. Selain itu, berbagai perang lain pun ikut mewarnai abad ke-20, di antaranya perang saudara di Korea dan Vietnam, serta Perang Teluk yang dipicu invasi Irak ke Kuwait.
Menariknya, di hampir semua medan perang, pasukan Amerika Serikat selalu terlibat. Apakah kali inipun Amerika Serikat tergoda untuk masuk ke pusaran konflik antara Rusia vs Ukraina?
Pada tanggal 28 Juni 1914, seorang nasionalis Serbia bernama Gavrilo Princip membunuh Pangeran Franz Ferdinand, putra mahkota Austria di Sarajevo. Akibatnya, Kekaisaran Austria-Hongaria yang kala itu dikenal sebagai salah satu kekuatan di Eropa Tengah, pun murka dan segera menyatakan perang terhadap Serbia.
Perang ini pun dengan cepat meluas ke aliansi masing-masing kubu. Russia menggerakkan pasukannya untuk membantu Serbia. Sedangkan Jerman segera menyatakan perang terhadap Rusia dan Prancis, yang kala itu berpihak ke Serbia. Eropa pun terbagi dua aliansi besar, yakni Blok Sekutu (Allied Powers) dan Blok Sentral (Central Powers).
Peta Kekuatan Dua Kubu selama Perang Dunia I. Sumber: www.historycrunch.com
Kekuatan Blok Sekutu bertumpu pada tiga kekuatan besar yang terdiri dari Britania Raya, Prancis, dan Rusia. Dan didukung banyak negara lainnya, seperti Amerika Serikat, Belgia, Rumania, dan lain-lain, termasuk negara-negara yang menjadi koloni Britania Raya.
![Peta Kekuatan Dua Kubu selama Perang Dunia I. Sumber: www.historycrunch.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2022/02/25/world-war-i-map-orig-621855c6870064258a7ee774.jpg?t=o&v=770)
Sedangkan di sisi lain, Blok Sentral dimotori kekuatan Kekaisaran Jerman, Kekaisaran Austria-Hongaria, Kekaisaran Utsmaniyah (Ottoman) dan Bulgaria. Bisa dibayangkan skala perang yang bakal ditimbulkan akibat perang yang melibatkan hampir semua kekuatan di Eropa kala itu.
Jerman mengawali perang dengan menginvasi Belgia sebagai pijakan untuk menyerang Prancis. Berbagai persenjataan canggih pun mulai digunakan. Jerman, misalnya, bahkan tidak segan menyerang parit persembunyian tentara Sekutu dengan gas beracun pada musim semi 1915.