Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Vladimir Putin, Dari Runtuhnya Uni Soviet ke Bangkitnya Rusia

17 Februari 2022   08:16 Diperbarui: 18 Februari 2022   03:41 4876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lapangan Merah menjelang runtuhnya Uni Soviet.| Sumber: AFP/Getty Images/www.independent.co.uk

Follow the Moskva, Down to Gorky Park
Listening to the Wind of Change
An August summer night
, Soldiers passing by

(Wind of Change by Scorpions)

Kota Moskwa diselimuti temperatur dingin membeku pada tanggal 25 Desember 1991. Lapangan Merah yang terkenal di jantung ibu kota Rusia itu pun memutih ditutupi salju. Namun, situasi berbeda justru sedang terjadi di balik Tembok Kremlin yang berada persis di sebelahnya.

Pada hari Natal itu, persisnya pada jam 19.32, bendera merah dengan simbol palu arit dan bintang merah milik Uni Soviet diturunkan untuk terakhir kalinya. Dan bendera triwarna horizontal, putih-biru-merah dari Rusia mulai dikibarkan. Di hari Rabu nan kelam itu, Uni Soviet pun tinggal sejarah. 

Headline koran New York Times pada tanggal 26 Desember 1991. Sumber: The New York Times Archives/www.twitter.com
Headline koran New York Times pada tanggal 26 Desember 1991. Sumber: The New York Times Archives/www.twitter.com
Perubahan yang terjadi di Moskwa sungguh menyentak dunia. Hari itu Mikhail Sergeyevich Gorbachev, pemimpin Uni Soviet, secara resmi mengundurkan diri sebagai Presiden Uni Soviet. 

Suatu transisi kekuasaan yang tidak terbayangkan sebelumnya. Bahkan Gorbachev sendiri boleh jadi tidak menduga akhir dari reformasi yang digagasnya justru membuatnya ikut terjungkal. 

Pembubaran Uni Soviet pun menjadi berita utama di seluruh dunia. Dan alunan lagu Wind of Change yang digubah Klaus Meine, vokalis utama Scorpions ikut mengiringi tersungkurnya Sang Beruang Merah ini. Lagu dari grup rock asal Hannover itu selanjutnya bak menjadi simbol bubarnya Uni Soviet dan runtuhnya Tembok Berlin di Jerman. 

Dua protagonis di masa kritis itu, yakni Mikhail Gorbachev dan Boris Yeltsin, paling menyita perhatian dunia. Gorbachev tentunya menyadari waktunya sudah selesai. Sementara itu, bagai menunggang angin perubahan, Boris Yeltsin tampil penuh percaya diri sebagai Presiden Federasi Rusia. 

Yeltsin dan Gorbachev. Sumber: Alain-Pierre Hovasse / www.theworld.org
Yeltsin dan Gorbachev. Sumber: Alain-Pierre Hovasse / www.theworld.org

Runtuhnya Uni Soviet memang tidak terlepas dari reformasi politik dan ekonomi yang dicetuskan Michael Gorbachev pada tahun 1985. Lewat perestroika (restrukturisasi) dan glasnost (keterbukaan), Gorbachev mendorong pemerintahan Partai Komunis mereformasi perekonomian dan lebih membuka negaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun