Siapa bilang urusan ke toilet adalah hal sepele. Apalagi dalam sebuah perjalanan wisata yang panjang. Hampir setiap hari bakal selalu diwarnai serial "Petualangan Mencari Toilet". Dari satu kota ke kota lain. Tidak jarang, waktu ke toilet pun ikut mengikis durasi singkat city tour di sebuah kota.
Turis Indonesia memang dikenal sebagai turis yang paling suka mencari toilet. Bahkan belum lama bus meninggalkan hotel pun, sudah ada yang meminta berhenti untuk ke toilet lagi. Tidak heran, wisatawan dari negeri kita pun kerap dijuluki wisatawan "Tiga TO".
Dua "TO" yang pertama tentu saja berhubungan dengan hobi berbelanja di Toko. Lalu, kegemaran berfoto di manapun. Dan, TO yang terakhir, tidak lain berkaitan dengan urusan ke Toilet di sepanjang waktu. :)
Dalam berbagai perjalanan panjang antar kota, sopir-sopir LDC (Long Distance Coach) sering dibikin bingung oleh hobi ke toilet wisatawan asal Indonesia. Solusi terbaik pun akhirnya diterapkan. Ketika hendak Toilet Stop, sopir selalu mencari tempat yang bisa lakukan dua urusan sekaligus. Belanja dan ke toilet!
Masalah ke toilet akan mudah diatasi andaikata toilet gampang ditemukan di mana-mana. Dalam banyak kasus, toilet umum tidak semudah itu ditemukan, khususnya di kota-kota tua di Eropa. Dan kalaupun ada, selain berbayar juga dihadang antrean yang panjang, khususnya di toilet wanita.
Dalam suatu perjalanan di Valencia, seorang pemandu wisata setempat yang baru saja kami temui di Torres de Serranos akhirnya lebih sibuk mengantar peserta tour mencari toilet daripada bercerita tentang kotanya yang indah.
Bagaimana tidak. Belum lama berjalan kaki menuju Katedral Valencia dalam program Walking City Tour yang hanya berdurasi sekitar 3 jam, seorang peserta tur sudah mengajukan pertanyaan unik.
Oh, bukan bertanya soal tahun berapa Menara Serranos dibangun. Tidak juga soal nama arsitek yang merancang Katedral Valencia yang berarsitektur gotik itu. Anda pasti bisa menduga pertanyaan pertama yang diajukan. "Ada toilet di sini?" :)
Singkatnya, setelah menemukan toilet yang penuh antrean, bukan satu orang yang hendak ke toilet. Rupanya hasrat ke toilet cepat sekali menular. Satu rombongan pun semuanya mendadak pingin juga ke toilet. Alamak!
Alhasil, sekitar 30 menit lebih berlalu hanya berada di sekitar toilet. Waktu city tour mengunjungi kota tua yang sempit pun ikut tergerus oleh 'wisata toilet' itu. :)