Kompasianival 2021 sudah berlalu. Namun, sensasi yang ditimbulkannya serasa masih di sini. Setidaknya bagi saya pribadi. Seakan masih belum percaya telah mendapatkan penghargaan yang begitu luar biasa di ajang Kompasiana Awards 2021. Dari Pengelola Kompasiana yang telah memberikan kesempatan bagiku untuk menulis di blog keren ini. Dan tentunya berkat semua Kompasianers hebat yang telah memberikan votes untukku. Thanks so much!
Perjalanan saya sebagai Kompasianer sejatinya masih belum terlalu lama. Jauh tertinggal dibandingkan banyak penulis handal lainnya. Dari segi produktivitas pun tidak berbeda. Ketinggalan jauh di belakang.
Sejak bergabung di blog keroyokan ini pada tanggal 21 April 2020, saya baru menghasilkan 226 artikel. Sebagian besar tentang destinasi wisata. Selebihnya soal dunia aviasi yang saya sukai, serta fotografi yang saya cintai. Tidak banyak, bukan?
Bahkan di awal bergabung, saya masih belum tahu mau menulis apa. Apakah soal pandemi yang sedang aktual dibahas di mana-mana. Ataukah tentang industri pariwisata yang telah lama saya tekuni. Industri yang telah mengantarku berkelana sampai sebelum pandemi covid-19 melanda dunia.
Ketika sedang karantina mandiri di akhir Maret 2020, saya malah sempat menulis sebuah artikel berjudul "Sejuta Teori Konspirasi di Balik Covid-19". Artikel tersebut memang hanya sempat ditayangkan di akun FB. Namun, godaan menulis hal seperti itu sempat terlintas.
Cerita tentang pandemi memang sangat sexy. Apalagi seisi dunia ikut menyorotinya. Dan sebagai penggemar novel Dan Brown dan Sidney Sheldon, saya tentunya sangat menyukai kisah-kisah yang berbau intrik serta penuh aroma konspirasi. Sangat seru dan menegangkan!
Akan tetapi, setelah membaca banyak artikel Kompasianer lainnya, saya akhirnya memilih fokus pada dunia yang telah membawaku ke berbagai belahan dunia. Passion saya memang ke dunia travel. Dan pekerjaanku selama ini sepenuhnya berhubungan dengan bisnis jalan-jalan tersebut.
Singkatnya, saya pun mulai menulis berbagai hal terkait destinasi wisata. Termasuk pernak-pernik di setiap perjalanan. Dari urusan koper hingga kuliner juara. Selama perhelatan Euro 2020 pun saya ikut  mengulasnya. Tapi bukan soal prediksi skor maupun analisa hasil pertandingan.
Masalah adu strategi di lapangan hijau, serahkan saja pada ahlinya. Kompasianer Senior, seperti Pak Hendro Santoso dan beberapa Kompasianer lainnya jauh lebih piawai mengulas sepak bola. Tidak, saya sama sekali tidak menulis aspek teknis sepak bola.