Domino's Jepang pun segera meminta maaf atas keriuhan yang ditimbulkannya. Namun, berita itu terlanjur meluas. Harian ternama asal Inggris, yakni The Daily Mirror pada edisi 12 Juli 2021 pun ikut menayangkannya. Tajuk beritanya cukup sensasional, "Domino's apologises after creating a pizza that 'insults' both Italy and England".
Sejatinya, kuliner asal Italia ini telah berkembang jauh di berbagai negara. Tidak terkecuali di Jepang. Jika pizza tradisional Italia berbentuk tipis dengan topping sederhana, seperti Pizza Margherita. Maka lain lagi dengan pizza yang berkembang di Amerika dan di negara lainnya.
Bagaimana dengan di Jepang? Sebagai salah satu negara di Asia yang sangat berani menyajikan makanan bergaya fusion food, yakni suatu teknik menggabungkan dua jenis makanan menjadi kuliner baru. Jepang juga kerap menyajikan pizza dengan topping berbeda sesuai selera lokal.
Seperti dikutip dari 'SoraNews24', sebuah media online yang berbasis di Tokyo, di Negeri Sakura terdapat dua filosofi berbeda tentang pizza. Sebagian chef yang sangat mengidolakan pizza tradisional, bahkan pergi ke Italia untuk mempelajari langsung di pizzeria (kedai pizza) setempat. Pizza buatan mereka tentu saja mengikuti resep pizza ala Italia.
Di sisi lain, terdapat juga kedai pizza yang seolah hanya menggunakan adonan berbentuk bundar sebagai dasar. Selebihnya kian menjauh dari pizza tradisional Italia. Topping-nya boleh sesuka hati. Yang penting enak disantap. :)
Mari lihat topping-nya secara lebih detil. Selain diberikan ikan dan kentang goreng, juga ada irisan lemon. Jika di fish & chips, irisan lemon itu tentunya diperas di atas ikan dan kentang goreng. Bagaimana dengan irisan lemon yang sudah menyatu di pizza ini? Irisan lemonnya bahkan masih utuh berikut kulitnya!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!