Industri pariwisata Indonesia tidak bisa dipisahkan dari Pulau Bali, sebuah Daerah Tujuan Wisata yang memiliki keindahan alam yang memesona serta kekayaan budayanya yang menarik. Bahkan Pulau Dewata, julukan Bali, telah menjadi maskot pariwisata Indonesia sejak tahun 1970-an, ketika banyak provinsi lain seakan belum sadar akan potensi wisatanya masing-masing.
Namun, Indonesia bukan hanya Bali. Begitu pun juga dengan NTT yang memiliki Komodo, salah satu dari "The New 7 Wonders of Nature". Provinsi inipun masih menyimpan sejuta pesona lain yang akan membuatmu tercengang!
Provinsi Bali memang berbeda. Baik latar belakang budayanya, maupun pesona alamnya yang begitu menakjubkan. Hampir semua syarat untuk menjadi destinasi wisata unggulan ada di Bali. Bahkan infrastruktur dan fasilitas penunjang pariwisata di Bali tergolong kelas dunia. Dari bandara berstandar internasional hingga ratusan hotel berbintang yang mungkin hanya bisa disaingi ibukota Jakarta.
Deretan angka statistik jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari tahun ke tahun pun kian menegaskan posisi sentral Bali dalam peta pariwisata nasional.
Pada tahun 2019, misalnya, dari jumlah 16.1 juta kunjungan wisatawan mancanegara, sekitar 39% di antaranya berkunjung ke Bali. Begitu dominan, bukan?
Itulah sebabnya, sejak dulu hingga kini, promosi pariwisata Indonesia kerap bertumpu pada Bali. Dalam perhelatan pameran pariwisata internasional, misalnya, delegasi Indonesia yang tampil sebagai "Seller"Â atau "Exhibitor" selalu didominasi peserta asal Bali. Baik dari Hotelier, Biro Perjalanan Wisata (BPW), maupun dari Pengelola Atraksi Wisata lainnya.Â
Sebut saja di ajang seperti ITBÂ (Internationale Tourismus-Borse)Â di Berlin, WTM (World Travel Market) di London, dan lain-lain. Di event yang biasanya juga diikuti Kemenparekraf, beberapa BPW dari berbagai provinsi lain yang menawarkan destinasi di luar Bali, seperti Lombok, Labuan Bajo, Sumba, hingga Tana Toraja, dll, pun kerap kolaborasi dengan BPW asal Bali.Â
Tidak mengherankan paket yang ditawarkan kadang masih 'menempel' ke Bali. Seolah pesona magis Bali diharapkan sanggup menggoda Tour Operator di luar negeri untuk ikut menjualnya. Misalnya saja, promosi paket wisata dengan label "Beyond Bali". Bahkan kini pun ada pameran wisata tahunan bertajuk "Bali and Beyond Travel Fair".
Yang paling gres tentu saja adalah projek pengembangan pariwisata di sepuluh destinasi baru dengan tagline "The 10 New Bali". Projek yang dicanangkan Presiden Jokowi memang cukup ambisius. Dan bukan mustahil dalam jangka panjang kesepuluh destinasi itu akan berkembang menjadi "Bali-bali baru" di masa depan.Â