Dunia pariwisata memang unik. Yang dicari wisatawan bukan semata istana-istana kuno, museum-museum terkenal, kawasan perbelanjaan yang ramai atau objek-objek wisata alam yang permai, tapi apapun juga yang bersifat superlatif selalu menarik perhatian.
Status "paling terkenal", misalnya, selalu menggoda wisatawan manapun untuk mencari tahu lebih lanjut dan sebisa mungkin mengunjunginya.Â
Dari nama toko, cafe, jembatan, menara, hingga nama jalan-jalan. Salah satunya yang kerap ditanyakan dan kemudian menjadi destinasi wisata adalah "Jalan Paling Terkenal" di suatu kota yang dikunjunginya.
Jalan-jalan terkenal itu bisa berupa bulevar yang indah dengan trotoar lebar, yang dipenuhin gedung-gedung kantor pencakar langit, hotel-hotel berbintang, shopping malls, berbagai resto, cafe, dan dihiasi pohon-pohon penghias di sepanjang jalan.Â
Tapi ada juga jalan yang berupa kawasan pejalan kaki (pedestrian) yang berada di pusat kota, dekat dengan objek-objek wisata. Selain perbedaan fungsi penggunaan jalan, di pedestrian kita akan sering jumpai banyak pengamen jalanan yang seakan ikut memeriahkan jalan itu.
Avenue des Champs-Elysees, siapa yg tidak kenal nama jalan di pusat kota Paris ini? Konon banyak jalan indah di berbagai kota dunia, tapi tidak ada yang secantik dan seanggun jalan sepanjang 1.9 km ini.Â
Berawal dari Place Charles de Gaulle, tempat berdirinya Arc de Triomphe, hingga Place de la Concorde, alun-alun tempat berakhirnya hidup Maria Antoinette, isteri Raja Louis XVI, di pisau guillotine (16 Okt 1793).
Sedangkan di separuh jalan ke arah Place de la Concorde, dihiasi taman kota Jardins des Champs-Elysees yang indah. Boleh jadi kombinasi inilah yang begitu sering menobatkan Champs-Elysees di peringkat pertama sebagai Jalan Paling Cantik dan sekaligus Jalan Paling Terkenal di Dunia.
Di jantung kota Barcelona, persisnya dekat Placa de Catalunya, wisatawan maupun warga lokal seakan tidak berhenti membanjiri La Rambla. Inilah jalan paling kondang di Barcelona, kota di pesisir Laut Mediteranea ini.Â
La Rambla sudah seperti jiwa kota Barcelona itu sendiri. Kehidupan kota seakan mulai berdenyut di sini dan ketika La Rambla menyepi lewat tengah malam, kota Barcelona pun ikut terlelap.