Memang bisa saja benar, namun jika sering diulangi dan tanpa konfirmasi ke petugas terlebih dahulu sebelum waktu yang dijanjikan maka kemungkinan besar anggota sengaja menghindar.
Keenam, peminjam mendapat mushibah.
Hal ini biasanya bisa ditolerir karena bersifat tidak disengaja. Misalkan peminjam mengalami gagal panen, usaha bangkrut, kebakaran, kedukaan dan lain-lain.
Hal ini benar-benar dapat menghambat peminjam dalam mengangsur pinjaman dengan lancar.
Itulah keenam indikasi awal yang  menyebabkan pembayaran angsuran pinjaman anggota kurang lancar hingga macet,  berdasarkan pengalaman yang Saya temui dilapangan.
Lalu kira-kira apa solusinya? Menurut sedikit pengalaman dan pemahaman Saya, masalah ini harus dicegah se-dini mungkin, mengawalinya dengan proses KOMUNIKASI yang intens.
Komunikasi sangat penting antara kedua pihak, Â yakni anggota peminjam dan petugas kredit di lapangan atau petugas yang stay di kantor.
Ketika menemui kendala dan masalah apapun terkait pinjaman, Â anggota harus segera dikomunikasikan atau dilaporkan ke petugas yang terkait.
Petugas kredit atau petugas lain yang berwewenang pun harus mengontrol pinjaman secara cermat dan teliti progres pembayarannya. Jika ditemui ada masalah dalam pembayaran maka petugas pun bisa terlebih dahulu menghubungi anggota yang bersangkutan.
Intinya bahwa komunikasi memberi ruang untuk menyampaikan secara jujur dan terbuka segala keluh kesah, kendala dan masalah yang dihadapi anggota agar dicarikan solusi terbaik secara bijaksana dan menguntungkan kedua belah pihak.
Benar kata Lee P. Â Brown, Â seorang pokitikus, kriminolog dan pengusaha asal Amerika bahwa: "Your ability to communicate is an important tool in your pursuit of your goals, whether it is with your family, your co-workers or your clients and customers."