Mengambil dan mengikuti matakuliah KKN pula, membutuhkan cukup banyak tenaga, waktu, uang dan pikiran yang mana bukanlah sesuatu yang tidak bisa dikorbankan, bahkan membutuhkan kerja keras dan kesabaran demi suksesnya kegiatan tersebut hingga mendapatkan nilai yang memuaskan.
Pengorbanan demi suksesnya kegiatan di lokasiÂ
Tenaga, waktu dan uang  merupakan hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi sejak melakukan pendaftaran KKN. Mengurus adaministrasi, mengikuti pembekalan beberapa hari dengan durasi waktu 4 sampai 5 jam, pembagian kelompok dan lokasi KKN, hingga persiapan perlengkapan yang akan dibawa ke lokasi KKN tentu sangat membutuhkan energi dan kekuatan ekstra.
Bahkan, saat berada di lokasi KKN, khususnya lokasi yang merupakan desa atau daerah yang sangat terpencil, sangat membutuhkan banyak pengorbanan waktu, tenaga, uang untuk melakukan berbagai aktifitas, memenuhi kebutuhan hidup hingga penyelesaian program kerja kelompok dan program kerja individu di lokasi KKN.
Beragam latar belakang, bersatu dalam satu rasa dan keadaan
Keadaan lokasi bagi mahasiswa untuk melaksanakan KKN merupakan mayoritas atau dominannya adalah desa atau daerah yang sangat terpencil dan cukup primitif. Hal ini akan menjadi sebuah tantangan yang besar bagi mahasiswa yang berasal dari latar belakang "anak rumahan di kota" dalam beradaptasi dengan lingkungan KKN di desa.
Berbeda dengan mahasiswa yang berasal dari latar belakang "anak petani" yang hidup di desa pula. Mereka akan cepat beradaptasi dengan lingkungan dan kehidupan sosial masyarakat di desa.
Dengan adanya dua perbedaan tersebut, hal ini akan menjadi tantangan untuk bisa saling bekerja sama dalam kelompok di lokasi tanpa memandang latarbelakang.
Bersabar dan Berjuang
Tentu kerja keras dan kesabaran akan sangat dibutuhkan dan menjadi bahan bakar yang sangat krusial demi kegiatan tersebut usai sesuai alokasi waktu dan dengan program kerja kelompok dan individu yang sukses diselesaikan.