Mohon tunggu...
Toni Yoyo
Toni Yoyo Mohon Tunggu... Konsultan - Pekerja Profesional, Konsultan Manajemen dan Bisnis, Pembicara Publik, Trainer, Pengajar, Narasumber Radio dan TV, Penulis, Grafologis, dan Hipnoterapis

Toni Yoyo memiliki hampir 25 tahun pengalaman kerja di berbagai perusahaan besar. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknologi Pangan, S2 Manajemen Keuangan, S2 Teknik Industri, dan S3 Manajemen Strategik dari berbagai universitas ternama di Indonesia, semuanya dengan predikat Cum Laude dan hampir selalu menjadi lulusan terbaik. Gelar sertifikasi profesi yang disandangnya adalah ELT (Essential Licensed Trainer), CPM® (Certified Professional Motivator), CPS® (Certified Public Speaker), CG (Certified Graphologist/Handwriting Analyst), dan C.Ht (Certified Hypnotherapist).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Mengaktifkan Pikiran Bawah Sadar Anak

4 Juli 2019   10:00 Diperbarui: 4 Juli 2019   10:07 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Parenting Tips by Toni Yoyo)

Secara umum, manusia memiliki dua jenis pikiran, yaitu pikiran sadar (conscious mind) dan pikiran bawah sadar (subconscious mind).

Pikiran sadar bersifat analitis, rasional, manipulatif, tergantung kepada pengalaman dan pembelajaran yang pernah dialami.

Pikiran bawah sadar bersifat polos, baik, tidak analitis, tidak rasional, tidak manipulatif, dan tidak tergantung kepada pengalaman dan pembelajaran yang pernah dialami.

Potensi, kemampuan, dan kekuatan pikiran sadar manusia hanyalah sebesar 12%, sedangkan untuk pikiran bawah sadarnya sebesar 88%. Artinya peran dan pengaruh pikiran bawah sadar manusia hampir 8x pikiran sadarnya.

Pikiran bawah sadar anak kecil cukup sering aktif di keseharian. Semakin anak besar, pikiran bawah sadarnya semakin jarang aktif secara alamiah.

Banyak cara mengaktifkan pikiran bawah sadar anak. Salah satu cara terbaik adalah dengan SERING MEMUNCULKAN EMOSI POSITIF DALAM DIRI ANAK SEHINGGA ANAK MERASA SENANG DAN NYAMAN. Contohnya, orang tua membuat kejutan (surprise) dengan membawakan sesuatu yang disuka oleh anak. Saat anak terkejut dan senang sekali (emosi positif kuat), orang tua lalu dengan penuh kasih menyampaikan harapan atau nasihat kepada anaknya.

Ingatlah wahai orang tua, berkomunikasilah sesering mungkin dengan pikiran bawah sadar anak untuk MENGURANGI PERLAWANAN DAN PENENTANGAN anak. Anak juga akan LEBIH PATUH DAN MENURUTI apa-apa yang diminta atau dinasihatkan oleh orang tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun