Mohon tunggu...
TONI PRATAMA
TONI PRATAMA Mohon Tunggu... Administrasi - Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Daerah Bangka Selatan

Saya mulai fokus menulis sejak tahun 2023 dengan menerbitkan 2 buku solo dan belasan buku antologi. Salah satu karya saya berupa novel diterbitkan penerbit Bhuana Ilmu Populer (BIP) Gramedia Group. Prestasi yang pernah saya raih yaitu juara 1 lomba menulis cerita rakyat yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Arsip Bangka Belitung tahun 2023. Menulis dan membaca tentu menjadi kegiatanku saat waktu luang. Semoga bisa terus berkarya, karena ada kalimat yang sangat menginspirasiku: JIKA KAMU INGIN MELIHAT DUNIA MAKA MEMBACALAH, JIKA KAMU INGIN DILIHAT DUNIA MAKA MENULISLAH!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tiga Kebesaran Hati Mama

19 Mei 2024   19:35 Diperbarui: 19 Mei 2024   19:38 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mama tersenyum dan menggangguk halus. Inilah kebesaran hati mama yang kedua. Waktu itu tahun 1999. Aku pulang liburan semesteran dari perkuliahan. Seperti biasanya, mama sudah menyiapkan beraneka ragam makanan untuk memenuhi giziku yang memprihatinkan selama di perantauan. Dengan tinggi badan 176 cm, berat badanku hanya 55 kg. Tipis bagai cicak terjepit daun pintu. Namun, aku bertekad memulai hidupku dengan menerapkan pola makan bervegetarian. Tidak menikmati segala jenis daging, unggas, dan ikan.

Mama tentu awalnya cukup khawatir. Bagaimana memenuhi kebutuhan protein, vitamin, dan mineral untuk otak dan badanku? Untunglah aku bisa meyakinkan mama karena aku sudah mengikuti beberapa kali seminar tentang pola makan vegetarian yang diselenggarakan oleh International Vegetarian Society. Ada 1001 alasan mengapa hidup bervegetarian adalah cara hidup yang menyenangkan dan sehat. Mama pun memancarkan kebesaran hatinya untuk mendukungku. Semua masakan beliau ganti dengan protein nabati. Dan tetap enak, karena ada kasih sayang mama di dalam hidangan itu. Selama liburan semesteran, aku bisa menaikkan berat badan hingga 5 kg.

Aku bervegetarian hingga detik ini dan akan terus sampai akhir hayatku. Sebuah pola makan yang menjadikanku tampak lebih bugar dan tentu saja bonusnya adalah awet muda. Siapa bilang bervegetarian akan menjadi loyo dan lemas tak bergairah? Siapa bilang bervegetarian akan menjadi linglung dan lemot otaknya? Siapa juga yang bilang bervegetarian tidak bisa tumbuh kembang dan kekar? Asal kebutuhan gizi terpenuhi dengan baik dan benar, semua anggapan itu adalah mitos.

Terimakasih mama atas kebesaran hati mama yang kedua ini. Raga ini berasal dari mama, akan kujaga sebaik-baiknya.

"Kamu akan menikahi pilihanmu, Nak?"

"Iya, Ma! Boleh?"

Mama tersenyum dan mengganguk halus. Inilah kebesaran hati mama yang ketiga. Waktu itu tahun 2006. Aku memilih akan menikahi perempuan pilihanku. Walaupun mama sempat memperkenalkan seorang gadis, putri dari sahabatnya dan notabene adalah bunga desa. Pilihan mama tidaklah salah, gadis itu cantik, terpelajar, dan berasal dari keluarga yang terhormat. Namun, hatiku lebih memilih seorang gadis yang sederhana, keibuan, dan memiliki kesabaran seperti ibuku. Dia sosok yang luar biasa di mata dan hatiku.

Dan sekali lagi, mama memancarkan kebesaran hatinya yang cemerlang bagai bintang dan rembulan. Aku pun menikah dengan pujaan hatiku pada awal Maret tahun itu. Dan saat ini aku sudah dikaruniahi dua orang putri yang cantik. Perjalanan rumah tangga kami pun sudah melewati 17 tahun. Segala tantangan dan lika-liku berkeluarga sudah dinikmati bersama. Sejauh ini kami mampu mempertahan cinta kami. Semoga akan tetap bersama hingga maut memisahkan nantinya. Terima kasih mama atas kebesaran hatimu yang telah merestui kisah kasih kami berdua.

Semoga mama selalu tersenyum bahagia di alam sana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun