Mohon tunggu...
Tonika Permatasari
Tonika Permatasari Mohon Tunggu... Marketing -

If we're a human, why we didn't share humanity? It's time to create the best life before we'll be locked by dying ..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bermain dengan Perasaan???

20 Mei 2012   02:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:05 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah hal yang umum  jika seorang Wanita sakit hati karena Lelaki? Mengapa kebanyakan Lelaki tidak peka terhadap Pasangannya?

Jika Lelaki menuntut Wanita agar menerima dia apa adanya, begitu juga sebaliknya yang diinginkan Wanita. Setiap saya membaca rubrik tentang Pasangan Kekasih, saya masih melihat perbedaan itu sangat kentara. Dalam menjaga keharmonisan sebuah hubungan Kekasih, mengapa selalu wanita yang harus mengalah? Mengapa wanita yang harus menjaga perasaan Lelaki?? Sedangkan untuk melakukan itu semua, wanita membutuhkan suatu ruang Extra dalam hatinya.

Seorang Lelaki selalu bertingkah sesuka hatinya. Mereka rela melancarkan kebohongan demi bersenang-senang sesuai hatinya. Namun, jika wanita yang berbohong Lelaki selalu mempermasalahkannya. Padahal suatu Fakta yang diungkap melalu Yahoo: She, memuat pendapat bahwa kebohongan wanita sering dilakukan karena sang wanita ingin menjaga perasaan pasangannya. Misalnya, ketika Wanita mengatakan "Ah, tidak apa-apa", namun sebenarnya dia pasti merasakan "Apa-apa". Benar memang jika wanita ingin pasangannya mengetahui sendiri bagaimana perasaan si wanita. Wanita juga ingin diperhatikan Guys. . .

Jadi menurut cerminan diri saya, Lelaki itu plin-plan. Terkadang menerjemahkan perasaannya sendiri saja mereka tidak mampu. Dan ketidakmampuan itu membuat wanita menjadi serba salah jika ditengah hubungan yang hangat, si Lelaki menyadari bahwa itu bukan perasaannya yang sebenarnya. Bisa Anda bayangkan Bagaimana satu hati kemudian hancur hanya karena Perasaan yang Salah diartikan oleh si Pemilinya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun