"hm.... Enggak."
"wah... sayang sekali."
"menurutmu, apa arti puisi ini?"
"menurutku...." Dia berpikir. "kita harus menempatkan cinta di tempat yang benar agar dia bisa ada terus selamanya. Yaitu di hati."
"bukankah semua cinta itu dari hati?"
"hm... kurasa hati yang dia maksud berbeda dengan hati yang kamu maksud."
"apa bedanya?"
"menurutku, mungkin hati yang dia maksud adalah hati suci bersih dari ego, dan nafsu, hati yang menjadi jendela kita melihat Tuhan. Itu lah tempat cinta yang tepat."
"aku agak bingung."
"coba baca yang ini." dia mencoba mencari selembar kertas dari tumpukan tak beraturan tersebut, aku harus membantunya menopang badannya agar dia tak terjatuh. Lalu dia menyerahkan secarik kertas kumal.
Semua cinta