Mohon tunggu...
Toni Ardiansyah
Toni Ardiansyah Mohon Tunggu... Guru - Guru

saya sangat tertarik pada dunia pendidikan dan lingkungan hidup

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bioprinting : Mencetak Masa Depan Kesehatan dengan Teknologi 3 Dimensi

12 Desember 2024   21:47 Diperbarui: 12 Desember 2024   21:54 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu Bioprinting? Bioprinting adalah proses pembentukan 3D dari struktur biologi menggunakan metode cetak. Berbeda dengan percetakan konvensional yang menggunakan tinta yang berasal dari logam, bioprinting menggunakan tinta yang berasal dari bahan biologis seperti alginate, kolagen, fibrin, agarose yang dikenal juga dengan istilah bioink. Teknologi ini mengkolaborasikan teknik percetakan 3D dengan keajaiban biologi, yang memungkinkan percetakan jaringan dan organ yang kompleks dengan presisi tinggi sehingga menciptakan metode baru dalam pengobatan dan penelitian medis terutama dalam hal regeneratif dan transplantasi organ.

Keuntungan Bioprinting : Konsep bioprinting menghasilkan berbagai keuntungan, diantaranya yaitu mencetak organ dan jaringan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Setiap cetakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasies berdasarkan rekam medis milik tiap individu. Berdasarkan hal tersebut, risiko penolakan tranplantasi dapat diminimalkan serta proses pemulihan dapat berlangsung lebih cepat. Seperti yang kita ketahui proses tranplantasi sel atau organ memerlukan prosedur yang ketat mulai dari pengecekan kecocokan dengan pasien, proses transplantasi, hingga proses pemulihan yang memerlukan waktu yang lama. Kedokteran regeneratif juga sangat terbantu dengan adanya teknik bioprinting. Seorang pasien yang mengalami cedera dapat dilakukan rekonstruksi jaringan. Teknik bioprinting sangat membantu sekali mengatasi kelangkaan donor, mengurangi risiko penolakan dari tubuh karena tinta yang digunakan berasal dari sel tubuh individu tersebut, membantu proses pengujian obat yang lebih cepat dan akurat sehingga lebih cepat diketahui efek samping dan efikasinya.

Penerapan Bioprinting : Teknologi bioprinting ini sudah banyak dikembangkan dalam bidang kedokteran. Berikut penerapan bioprinting dalam bidang medis dan kedokteran:

  • Transplantasi organ untuk menggantikan organ yang rusak
  • Mencetak jaringan manusia sebagai model untuk pengujian obat
  • Rekonstruksi jaringan

Tantangan di Masa Depan : meskipun sudah digunakan dalam bidang medis, tantangan yang dihadapi juga tidak kalah besar. Salah satunya tantangan utama adalah mencetak jaringan yang dapat berfungsi seperti jaringan asli. Proses ini memerlukan presisi tinggi dan pemahaman mendalam tentang interaksi antarsel dan material biokompatibel. Disisi lain regulasi dan standar keamanan juga merupakan tantangan yang besar. Jaringan yang dihasilkan dari Teknik bioprinting perlu standar ketat untuk memastikan jaringan yang dihasilkan aman digunakan dalam prosedur medis. Perlu adanya penelitian lebih lanjut yang dibarengi dengan pendanaan yang memadai agar teknologi ini dapat mencapai potensi sesungguhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun