Mohon tunggu...
Agustian toni
Agustian toni Mohon Tunggu... -

Seorang pekerja kantoran yang jadi peternak

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pengawasan Ketat Tahapan Perhitungan Suara Faktor Kekalahan Kubu Prabowo

7 Agustus 2014   23:12 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:08 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Klaim Kubu Prabowo yg memenangi Pilpres 2014 dengan klaim perolehan suara 50.5% berdasarkan hasil quick count 4 Lembaga survey yg mereka pakai sebagai dasar klaim kemenangan. Seperti yg kita ketahui bahwa 4 lembaga survey tersebut pada akhirnya bubar karena tidak membuat mekanisme quick count yg sebenarnya sehingga hasilnya berbeda dengan lembaga survey2 yg kredible.

Saya melihat bahwa perhitungan 4 lembaga survey yg memenangi kubu prabowo memang sudah di design untuk memenangi prabowo  sebagai strategi ,dimana jika kubu prabowo  kalah maka Plan B nya adalah pada saat real qount oleh KPU disitulah mereka akan memanfaatkan kelengahan2 petugas di tingkat TPS, kecamatan, kabupaten dan pusat untuk bermain sehingga angka2nya akan disesuaikan dengan Lembaga survey yg mereka setting. Akan tetapi pada pelaksanaan pengawalan kotak suara dari TPS hingga ke pusat semua aparat, saksi2 lawan dan sukarelawan mengawal dengan ketat kotak suara tersebut sehingga kesempatan untuk bermain menjadi lebih sulit, ditambah lagi dengan cut of date pengumuman hasil perhitungan suara yg dipersempit oleh KPU menjadikannya semakin sulit. Tidak heran penetapan hasil perhitungan suara yg di;akukan pada tgl 22 juli 14 kemarin membuat kubu prabowo menjadi berang.

Kalah langkah pada Plan B, strategi berikutnya adaah Plan C dimana bidikannya adalah menganulir hasil pemilu dan dilaksanakan pemilu ulang melalui tuduhan kecurangan kepada KPU dengan kalimat magis TSM terstruktur,sistimatis dan masive, Strategi inilah yg sekarang dibawa kubu prabowo untuk memenangkan gugatannya di MK, selanjutnya jika Plan C inipun mentok maka Plan D adalah membawa gugatannya ke DKPP dan Polri dengan bidikan jika kemudian komisioner KPU dianggap bersalah dan DKPP memecat anggotanya maka secara langsung produk pilpres 14 dianggap tidak sah dan harus dulakukan pemilu ulang.

Jika kemudian Plan D pun gagal maka Plan E adalah membuat pansus di DPR untuk mengurangi legitimasi kubu Jokowi dalam pemerintahan mendatang yg nanti pada 2019 diharapkan akan memberi keuntungan kepada Prabowo jika mencalonkan diri lagi...

Prabowo adalah ahli strategi ditambah lagi politisi2 yg cukup cerdas secara IQ ,mereka pasti sudah menyiapkan strategi2 dari awal semenjak koalisi merah putih ini terbentuk. Akan tetapi sekuat apapun manusia berusaha apalagi dengan cara2 yg tidak jujur maka takdir akan memihak pada yg Jujur, rakyat bisa melihat kualitas2 pemimpin bangsa ini seperti apa, dan in adalah pertaruhan mereka  apakah mereka akan adi pemimpin bangsa ataukah cukup sebagai pentolan partai saja....wassalam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun