Meski demikian, segera saja kami memborong buku-buku yang ada. Sebagian judul sudah ada di perpustakaan rumah. Judul-judul yang belum dimiliki segera saja dipesan.
Oh, ya. Melihat ada kaos yang menarik berlogo Kompas. Rasa ingin memilikinya begitu besar. Warna dan motif kaosnya begitu cantik sehingga mendorongnya untuk membeli.
Saat melihat-buku di booth Harian Kompas, juga ada suasana yang berbeda. Pengunjung yang datang menyapa. Kami pun menyapa balik. Dan terjadilah saling sapa layaknya kawan lama.
Rupanya, yang kami sapa, seorang wartawan Bangka Belitung yang bertugas di Jakarta. Pembicaraan pun mengalir. Barangkali karena sama-sama suka buku.
Mengingat Jakarta Fair adalah hajat Jakarta, maka tak lengkap bila tidak membeli makanan khasnya, Kerak Telor. Ketika menuju parkiran, ketemulah makanan tersebut dan segera memesannya untuk disantap sambil pulang. Rasanya memang enak, dan tampaknya ini menjadi penanda "sahnya" bahwa kita telah mengunjungi Jakarta Fair 2024.
Itulah sekelumit cerita mengunjungi Jakarta Fair 2024. Ada harian banyak komoditi yang tersedia. Masing-masing memiliki penggemar dan pembelinya. Dan kami juga tak lupa memburu, menjumpai, dan membawanya pulang. Buku-buku.***