Mohon tunggu...
Tongato
Tongato Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pendidik dan peneliti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Pembelajaran Diferensiasi

1 Juni 2024   11:11 Diperbarui: 1 Juni 2024   11:14 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap peserta didik adalah istimewa. Tidak ada peserta didik yang bodoh. Semua potensinya dapat berkembang manakala mendapat layanan pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat dan kebutuhannya.

Guru sebagai fasilitator pendidikan sudah semestinya memahami dan meyakini hal ini. Untuk itu, setiap guru harus memiliki kemampuan beragam teknik, metode,  strategi, dan pendekatan dalam pembelajarannya. Di sinilah guru dituntut untuk selalu meng-up date kompetensinya dalam pembelajaran. Terlebih di era melimpahnya informasi yang begitu deras dalam  perkembangannya pada saat ini.

Untuk memfasilitasi hal tersebut, setiap sekolah sudah seharusnya mengadakan berbagai kegiatan yang memungkinkan guru dapat mengembangkan kompetensinya. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah kegiatan workshop pembelajaran diferensiasi. Kegiatan ini perlu dirancang agar guru memiliki kompetensi dalam memberikan layanan pendidikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan beragam.

Dalam kegiatan workshop, penting untuk memberikan pemahaman tentang konsep-konsep pembelajaran diferensiasi beserta rubrik asesmennya. Bila guru sudah memahami konsep dan rubrik asesmennya, langkah selanjutnya guru harus mendapat kesempatan berlatih atau praktik langsung. Hal ini, tentu akan lebih menambah pemahaman terhadap materi workshop.

Pembelajaran diferensiasi bukan saja tentang konten, tetapi juga proses dan produk. Dan rubrik asesmen, bukan saja tentang proses belajar, tetapi juga tentang hasil belajar sebagai tujunnya. Prinsipnya antara lain, terpadu dalam pembelajaran, sesuai tujuan, bentuk beragam dan memiliki validitas.

Untuk bisa melakukan asesmen dengan baik, guru perlu menganalisis karakteritik materi dan peserta didik. Hal ini bisa dilakukan dengan tes diagnostik. Setelah itu, guru dapat melakukan asesmen formatif untuk evaluasi proses pemahaman dan asesmen sumatif untuk hasil belajar peserta didik.

Materi workshop yang demikian merupakan hal yang penting dalam pembelajaran. Guru ialah aktor pembelajaran yang harus mampu membaca situasi dan kondisi peserta didiknya. Ibarat perahu tanpa nahkoda, tak bisa berlayar; mobil tanpa sopir, tak bisa jalan; kereta api tanpa masinis tak bisa melaju; dan pesawat terbang tanpa pilot tak bisa terbang. Namun, dalam perjalanannya, guru sebagai nahkoda/sopir/masinis/pilot harus memahami beragam situasi dan kondisi jalan/jalur yang dilaluinya.

Demikianlah, guru adalah pengendali lalu lintas pembelajaran yang harus memahami peserta didiknya dan mampu berstrategi dalam memberikan layanan pembelajaran. Tanpa guru yang kompeten, kemacetan pembelajaran akan tercipta.

Selamat mengimplementasikan pembelajaran diferensial dengan beragam rubrik asesmennya. Salam bahagia dan sukses.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun