Mohon tunggu...
Tonansu Gosu
Tonansu Gosu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sing penting nikmati kang ana lan bersyukur maring Gusti Allah SWT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Aku Menangis, Tangisku Tak Kau Dengar

1 November 2011   20:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:11 1387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1379690901261255709

Ketika aku menangis Tangisku sembunyi dibalik tawamu Membiarkan hati ini terhujat tak bermakna Alih-alih hanya seperti sampah

Ketika aku menangis Tangisku tak kau dengar di malam sunyi Mimpimu menghancurkan mimpiku Aku menangis di dekatmu Tapi tak juga kau melihatku Tak juga kau simpati kepadaku Malah kau palingkan mukamu yang penuh dengan kemasaman

Duri-duri tajam di wajahmu membuatku geram Ingin kulibas habis angkuhmu Tapi aku hanya sekedar sampah di solokan yang kotor Tak berharga di matamu sang ulung

Aku menangis sejadi-jadinya Tapi tatap saja tak kau dengar Aku tak tahu hatimu terbuat dari apa Aku tak tahu kau tercipta dari apa Yang aku tahu, Kau hanyalah seseorang yang kesepian Dirimu merasa tak diakui Kau tak memikirkan hatimu Dirimu hanya memikirkan perkataan orang lain

Aku malu pada dirimu Aku hilang di tengah ganasnya rautmu Aku tenggelam dalam sibak parasmu Aku benci dirimu tapi apa salahnya dirimu

Ketika aku menangis kau menangis dalam tawamu Ketika aku bahagia kau menangis dalam cemasmu Lalu siapa yang menangis? Aku ataukah dirimu?

Ketika aku menangis Tangisku bersembunyi di balik tawamu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun